Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membumikan Spirit Ki Hajar Dewantara dalam Alam Pendidikan Kontemporer

31 Maret 2024   20:58 Diperbarui: 8 April 2024   03:00 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Hajar Dewantara. (Sumber gambar via Grid.ID)

Dalam sejarah perjalanan pendidikan kita tidak lepas dari warisan pemikiran seorang pahlawan pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Konsep Tri Pusat Pendidikan yang digagas olehnya menjadi landasan kokoh dalam mengembangkan sistem pendidikan nasional.

Melalui konsep ini, Ki Hajar Dewantara mewariskan sebuah khazana pendidikan yang kaya akan nilai-nilai luhur, yang tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pendidikan kontemporer.

Tri Pusat Pendidikan menegaskan bahwa pendidikan bukanlah hanya tanggung jawab sekolah semata, melainkan juga melibatkan keluarga dan masyarakat. Alam Keluarga, Alam Perguruan, dan Alam Pergerakan Pemuda menjadi landasan utama dalam memberikan pendidikan yang holistik bagi anak-anak. 

Pendidikan yang terintegrasi dari ketiga lingkungan ini diharapkan dapat membentuk manusia yang berkarakter, berpengetahuan, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pertama, Alam Keluarga menjadi pondasi utama dalam pembentukan karakter anak. Keluarga bukan hanya tempat anak belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga tempat anak belajar tentang nilai-nilai moral, norma, dan etika. 

Orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki peran penting dalam memberikan contoh dan mendidik anak-anak tentang pentingnya integritas, tanggung jawab, dan kasih sayang. 

Semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga akan membentuk dasar kuat dalam membentuk karakter anak.

Kedua, Alam Perguruan menjadi wahana formal untuk mengembangkan potensi intelektual dan keterampilan anak. Di sekolah, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga diajarkan untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi. 

Guru sebagai agen pembelajaran memiliki peran besar dalam menginspirasi dan membimbing siswa untuk mencapai prestasi akademis yang optimal. 

Melalui kegiatan pembelajaran yang kreatif dan interaktif, sekolah menjadi tempat yang mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun