Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kamar Belakang

1 Januari 2023   20:30 Diperbarui: 1 Januari 2023   20:52 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami pun masuk rumah dan ke ruang tamu.  Ponakanku yang sulung baru berusia 5 tahun, langsung bersandar manja di tanganku.

" Wah..... badanmu panas, pusing yha?", tanyaku yang dijawab dengan anggukan.

" Teh.... tidur di kamar  belakang  saja yha, memang belum dirapihin, baru 2 bulan pindah kesini".

" Oke.... mau ke kamar mandi dulu, ada airnya khan?"

" Banyak.... pakai torn sekarang, Tari mau kompres anak anak dulu, demamnya masih tinggi".

" Oh ya, silakan".

Jam dinding menunjukkan pukul 2 tepat ketika mataku belum bisa terpejam, padahal hari ini sangat melelahkan.  Mungkin efek sudah tidur panjang di bus tadi.

Mataku nanar mengamati kamar ini. Belum dua bulan rumah ini dibeli. Sepertinya bukan rumah baru, karena cat dindingnya banyak yang sudah terkelupas.  Pelapis dinding pun ada yang sudah pecah. Lantai keramik model lama, lemari kayu yang nampak tua, sepertinya bukan lemari dari rumah adikku yang lama . Pintu geser di kamar ini yang terbuka  sepangkal lengan, bukan hal umum untuk rumah tinggal .

Perasaanku tak tenang,  seperti ada yang mengawasi.  Perlahan kucoba menutup mata, sayup terdengar seperti ada benda bergeser dikamar ini, namun karena lampu kamar padam, tak terlihat apapun yang bergerak.  Kututup mata rapat rapat mencoba tak peduli apa yang terjadi.

Hingga adzan subuh  berkumandang, aku sudah terbangun. Kunyalakan lampu kamar, pintu kamar sudah bergeser dan  tertutup rapat . Pikirku, apakah adikku sudah kembali dari luar kota dan menggeser pintu ini? Tapi pulang jam  berapa?

Ah, sudahlah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun