Mohon tunggu...
Shinta Septiananda
Shinta Septiananda Mohon Tunggu... Novelis - Sarjana Kesehatan Masyarakat

Anastasya Cornelia Shinta Septiananda, merupakan salah satu penulis dan juga konten kreator kelahiran Jakarta 07 September 1996. Penyuka nasi goreng pinggir jalan, matchalatte, makanan jepang, pecinta hewan reptile juga penikmat alam, petrikor, senja dan benda-benda langit di malam hari. Yang berangkat dari penulis wattpad pada tahun 2018 hingga terus mengembangkan kemampuannya dalam menulis cerita dengan mengikuti berbagai lomba tingkat nasional dan masuk ke dalam kategori penulis terbaik versi Ruang Kreasi dan Rindu Nulis, bahkan dirinya telah menerbitkan salah satu karyanya yaitu Catatan Tentang Dia ke dalam versi cetak di bawah penerbit Guepedia. Meskipun bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, ia tidak ingin berhenti dan membatasi dirinya untuk berkespresi, mengeksplorasi dan juga mewujudkan impian masa kecilnya. Salah satunya adalah menjadi seorang penulis. Ia juga banyak mengoleksi buku-buku untuk menambah wawasan serta mencari banyak referensi yang dapat dijadikan sebagai inspirasi. Seperti karya-karya dari penulis terkenal; Mary Shelley, JK. Rowling, Stephen Mayor, Meg Cabot, Rhonda Byrne dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lady Heloise

4 Januari 2023   17:04 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:12 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan sekarang saat jarum jam berhenti tepat tengah malam dengan mengeluarkan dentangnya, bulan purnama pun akhirnya memuncak diiringi seruan para serigala liar, kepak sayap dan suara kelelawar serta hewan pengerat menjadi pengiring yang sempurna untuk malam ini. 

Heloise terbangun dengan kesadaran diambang batas, ia memegangi kerongkongannya yang terasa tandus seperti ratusan tahun tidak diairi, ia bangun dari ranjangnya menuju cermin. 

Dirinya sangat terkejut dengan penampakan yang ada didepannya dengan wajah pucat, kulit seputih porselin, rambut hitam legam menjuntai hampir kelantai, mata merah darah, taring yang menyempil diantara deretan gigi saat ia tersenyum atau membuka bibirnya. Heloise ketakutan melihat dirinya sekarang hingga berlari keluar rumah. 

Saat itu sekejap seluruh inderanya menjadi sangat tajam dan peka. Ia menghirup udara dengan rakus namun tidak di dapatinya sesuatu yang mengisi atau menggerakan paru-parunya, akan tetapi ada aroma yang kini membuat kerongkongannya terasa menghimpit dan menuntut untuk segera diari. Aroma itulah yang menuntunnya sampai di halaman kerajaan.

Aroma yang sangat kuno. Manis seperti halnya madu, candu seperti halnya dosa. Setetes saja takkan bisa memuaskan dahaga yang seluas samudera. 

Kau akan merelakan apapun bahkan sampai membunuh untuk itu. Sesuatu yang mengalir seperti halnya sungai bermuara ke samudera. Memberi kehidupan bagi yang mati, memberi kematian bagi yang hidup..

Dengan bantuan Sang Putera Mahkota yang telah lama menantikan hal ini, terpenuhi sudah dendam Sang Keabadian.

.TAMAT.

Karya Orisinil:  Anastasya Cornelia Shinta Septiananda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun