Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kematian, Duka, dan Kehilangan

15 Maret 2022   08:09 Diperbarui: 16 Maret 2022   05:36 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kematian (Sumber: Pexels/ Brett Sayles)

4. Jangan berasumsi

Jangan berasumsi kita mengetahui apa yang dirasakan atau dibutuhkan oleh orang yang sedang berduka. 

Jika memungkinkan, tanyakan langsung. Jika mereka belum mau bicara, beri mereka waktu dan tempat sampai mereka siap.

Dukacita yang disebabkan kematian orang-orang yang dikasihi adalah bagian dari perjalanan hidup kita. 

Memberi waktu untuk berduka cita memberikan kesempatan bagi kita untuk memahami gambaran besar dari potongan-potongan perjalanan hidup. 

Duka cita akibat kematian dapat memperdalam perspektif kita tentang hidup dan memberikan kebijaksanaan. 

Dukacita akibat kematian juga dapat menumbuhkan rasa empati terhadap penderitaan orang lain dan keinginan untuk menjadi lebih baik. Jadi, biarkan proses berduka terjadi secara alamiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun