Manusia harus punya tolok ukur tentang kebenaran dan moral, dengan lewat akal. Ketika cara demokratis palsu itu berhasil tanpa perlwanan dan diperjualbelikan tanpa malu maka saat itulah demokrasi itu jadi berlawanan dengan kebenaran. Demokrasi memicu ketidakstabilan politik.
Jadi, kita tidak bisa menyombongkan diri sebagai pemimpin yang langsung dipilih rakyat dengan cara demokratis jika sistem itu sendiri bahkan tidak dipilih rakyat," ungkap Heigel. (dot)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!