Mohon tunggu...
Humaniora

Dilema Menjadi Pecinta JAV BDSM

6 Desember 2018   11:01 Diperbarui: 6 Desember 2018   11:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memiliki hobi yang tidak biasa terkadang membuat orang bingung, apakah itu hal wajar atau tidak. Walaupun orang bingung dengan hobi yang tidak biasa tapi orang yang memiliki hobi tersebut sangat lah terlihat senang akan hobinya tersebut. Sebut saja RP, RP memiliki hobi yang tidak biasa, yaitu menonton JAV ber-temakan BDSM.

JAV sendiri adalah singkatan dari Japanese Adult Video, atau yang berartikan video dewasa asasl Jepang, JAV ini sudah sangat mudah di jumpai di situs -- situs terlarang di internet. JAV yang ditawarkan pun ada sangat banyak macamnya, dari yang hubungan seks biasa, pemerkosaan, Amateur, Blowjob, BDSM, dan masih banyak lagi

Lantas, apa itu BDSM? BDSM adalah singkatan dari Bondage, Dicipline, Sadism, and masochism yang dimana di dalam video tersebut menunjukan kekerasan saat melakukan seks untuk memperoleh gairah. Bagi RP menonton JAV yang bertemakan BDSM mempunyai ketertarikan sendiri untuk menontonnya

Ia mengaku di saat dia sedang menonton salah satu video JAV BDSM, ia merasakan kepuasan yang lebih saat menyakiti salah satu bagian tubuhnya walaupun terkadang terasa sakit saat menyakiti dirinya sendiri, tetapi RP tidak memperdulikan rasa sakit tersebut dan terus melakukan kebiasaan tersebut

Selain itu, RP memilih BDSM yang berasal dari JAV tentu mempunyai alasannya, yaitu karena bagi dia wanita -- wanita jepang sangat cantik, wajahnya yang kalem, dan mempunyai acting yang bagus untuk di lihat, walaupun BDSM lebih terkenal yang berasal dari barat, tetapi RP tetap menonton video BDSM yang berasal dari jepang. Baginya BDSM yang berasal dari barat sangat lah di buat -- buat, tidak terlihat alami, dan pemerannya yang kurang di minati oleh RP

Menurut pakar Psikologi, kebiasaan menonton video porno sangat lah tidak baik karena, bisa merugikan diri sendiri maupun orang sekitarnya. Di tambah lagi RP sebagai remaja yang masih masa pertumbuhan bisa saja terjerumus kejalan yang salah, dan juga dalam BDSM sangat lah di tinjolkan kekerasan fisiknya, ini bisa membuat kebiasaan buruk bagi RP untuk menyakiti dirinya sendiri, mungkin saja awalnya hanya melakukan kekerasan fisik yang tidak seberapa, tetapi kedepannya bisa saja melakukan kekerasa fisik yang berlebihan pada tubuhnya sendiri

Tidak hanya berakibat buruk kepada diri sendiri, tapi bisa saja berdampak buruk pada masyarakat khususnya kaum wanita, karena jika seseorang yang sudah ketagihan akan video seks, ada kemungkinan dalam perasaan orang tersebut timbul akan mencoba seks dan ingin mencobanya, maka dari itu, para wanita diharapkan berhati -- hati dengan orang yang memiliki hobi menonton video seks dengan cara menjaga penampilan, jangan sampai mengundang nafsu birahi bagi orang pecinta video seks

Di lingkungan RP tempat ia beraktivitas, ia sangat supel dengan teman- temannya mudah bergaul dengan orang -- orang baru, dan mempunya teman yang sangat banyak, ia terlihat biasa saja dan tidak menunjukan kalau dia adalah pecinta video JAV BDSM layaknya anak seumurannya.

Ada beberapa temannya yang mengetahui kalau RP adalah pecinta video JAV BDSM, tetapi teman -- temanya tetap bermain dengan RP dan tidak menjauhinya seperti orang yang tidak kenal, bagi mereka selama hobi RP tidak merugikan orang lain, tidak ada alasan untuk menjauhinya

Walaupun RP mengetahui ada orang yang tidak suka dengannya karena hobinya yang menonton JAV BDSM tersebut, tetapi RP tidak mempedulikannya dan tetap menjalani aktifitasnya seperti biasa.

Menurut RP, orang yang tidak suka dengan dia karena hobinya tersebut adalah orang yang kurang kerjaan, dan tidak usah memperdulikannya. Cukup menjadi diri sendiri saja dan tidak perlu mendengarkan kata orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun