Mohon tunggu...
Politik

Retorika Aspek Tradisional

30 Mei 2017   01:44 Diperbarui: 30 Mei 2017   02:08 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Retorika aspek tradisional, nantinya akan menghasilkan orator orator kayak pak soekarno. Kharismatik argumen yg dibandun dan aspek promotional. Dipake utk big audiance

Agitasi fokus pada kelompok kecil. Spesific group. Kalau ngajak buruh demo kayak semua aspek di retorika harus muncul kalau agitasi lebih selected. Agitasi utk isu yg kecil contoh kalau kita liat video bagaimana menolak kafir utk dipilih itu contoh sederhana utk agitasi. Yakin dan spesifik dan kelompoknya kecil.

Propaganda upaya utk membangun sebuah paradigma nilai valaue tertentu dengan cara menguak hal hal yg sederhana mudah dipahami secara intens. Propaganda anies yg paling menarik oke oce. Ahok ga ada. Oke oce sederhana mudah dipahami dan intens. Kalau ditanamkan ahok kafir kafir kafir ya pasti percaya. Karena di tekankan dan sederhana. Propaganda dan retorika sebenarnya berhubungan dengan publik yang luas.

Retorika lbh dekat ke agitasi utk mengajak orang sepakat. Bedanya propaganda hanya punya waktu 5menit. Retorika panjang waktunya

Ketiganya seringkali dipake saling tumpang tindih dalam opini publik. Seringkali retorika dimaknai sebagai omong kosong. Retorika makna aslinya berbicara dan sepakat. Retorika membangun argumen.

Propaganda memanfaatkan argumen yg ada di otak kalian. Propaganda memakai alasan alasan konsep yg ada di otak. Propaganda sederhana extra joss = laki. Laki konsepnya udh ada di otak kalian. Propaganda menunggangi konsep trus ditempelin.

Nazi ada ras besar namanya ras aria. Konsep ras aria udh ada di org german. Tinggal ditempel aja kalau ras aria itu bangsa yang unggul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun