Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ekstase Etalase

7 Maret 2016   11:24 Diperbarui: 7 Maret 2016   11:39 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(I)

Yang Kau pajang, kujamahi
kecapan huruf-hurufnya serupa
ayat yang tak kuingat saat baiat
di serupa garba

Ooo, puasaku memuaskanMu (kah?)
sebab buka puasaku memulaskanku
di ranjangMu

(II)

Geli benar sebab tak kubeli,
meski kubayar dengan lilitan
tali ini tak buatku menjerit

bahkan Ekstase !
ngalir di ujung seperti kali

Maafkan bila kukembalikan
kuambil kembaliannya
nanti bila selesai
digali

 

 

(dari Manuskrip 'Tak Kuhadiahi Kau dengan Kenanga', Hidayanto B. Prasetyo, 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun