Dan juga hal ini memunculkan pertanyaan:
Apakah kita sungguh menikmati peran yang kita jalani?
Ataukah kita sekadar terpaksa untuk melakukannya karena sudah terlanjur dilempar ke dunia ini?
Ini menjadi sebuah dilema yang rumit.
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban pasti atau objektif. jika dilihat Dalam skala kosmik yang luas, semua peran dan makna hidup kehilangan relevansinya. Apa pun yang kita anggap penting hanyalah ilusi kecil yang diciptakan oleh kesadaran agar hidup terasa berarti  padahal, alam semesta tetap diam dan acuh terhadap makna yang kita ciptakan.
Kesimpulan dari saya
Eksistensialisme mengingatkan bahwa hidup bukan tentang mencari makna yang sudah ada, melainkan menciptakannya sendiri di tengah absurditas. Dunia ini tidak menawarkan kepastian, dan itulah sebabnya manusia harus berani menentukan jalannya sendiri, meskipun berlawanan arah dengan arus umum. Seperti Sartre katakan, kita dikutuk untuk bebas  dan dari kutukan itulah keaslian sejati manusia muncul.
PERINGATAN !!!Â
TULISAN ARTIKEL INI HANYA UNTUK ORANG-ORANGÂ
KHUSUS YANG PIKIRAN NYA TERBUKA PENUH
UNTUK PEMBACA AWAM TIDAK DISARANKAN MEMBACA INI
TERIMA KASIH.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI