Mohon tunggu...
Hastuti Ishere
Hastuti Ishere Mohon Tunggu... Administrasi - hamba Allah di bumiNya

Manusia biasa yang senang belajar dan merantau. Alumni IPB yang pernah menempuh pendidikan di negeri Kilimanjaro. Bukan petualang, hanya senang menggelandang di bumi Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keajaiban (Niat) Sedekah: Rejeki Full Sehari Semalam

5 Januari 2013   22:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:28 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bada Subuh hingga Pagi

Sabtu (5/1/2013) pagi, bada subuh, saya masih terpaku di depan laptop. Pikiran buntu mencari inspirasi yang tak kunjung datang. Hingga sekitar jam 8 pagi seorang kenalan menelepon. Katanya ia sudah sampai di kos saya tapi terpaksa pulang lagi. Hanya gara-gara menyebut nama panggilan berbeda. Orang di kantor dan di kos memang memanggil saya dengan nama berbeda. Di kantor: Tri, di kos: Tuti. Dia lalu kemudian bilang akan kembali lagi ke kos saya. Katanya ia mau menyampaikan sesuatu. Tak sampai sepuluh menit sejak menelepon, sebuah SMS mengabarkan kalau ia sudah di depan gerbang. Saya segera keluar kamar.

Yekti, kenalan saya, dan suaminya sudah menunggu di luar bersama motor yang diparkir. Jarak rumah kontrakan mereka ke kos saya memang tak sampai seperempat jam dengan motor. Saya pun menyuruh mereka masuk. Ternyata Yekti membayar gaji saya. Selama bulan Desember lalu saya diminta olehnya mengajarkan bahasa Inggris. Yekti bekerja di sebuah restoran Jepang yang mengharuskan atau merekomendasikan karyawannya mampu berbahasa Inggris.

Meski tak seberapa, saya bangga. Ini pertama kali saya mengajar les privat bahasa Inggris. Entah kenapa saya langsung berniat menyedekahkan seluruh upah mengajar saya. Baru niat, belum saya laksanakan karena sedang malas keluar rumah.

Saya kembali menekuri laptop, berselancar info sambil berharap inspirasi datang. Tapi yang saya dapati adalah saya buang air besar sudah dua kali. Alhamdulillah normal semuanya, tanpa konstipasi meski malamnya makan mi instan. Satu lagi, bekuan darah bekas luka dalam di kuku jari saya gara-gara jari saya kegencet beban seberat sepuluh kilo lebih dua bulan lalu hilang seketika. Padahal biasanya luka macam begitu bekasnya tak akan hilang kalau darah bekunya tak dikeluarkan. Saya cuma bisa bergumam: subhanalloh, ajaib.

Menjelang siang hingga magrib

Buntu inspirasi, saya memutuskan menonton televisi sambil ngobrol dengan teman kos yang sama-sama kelaparan belum sarapan tapi malas beli makan. Beruntung akhirnya mereka berniat beli makan dan bersedia saya titipi. Saya masih malas keluar. Berhubung saya baru makan pagi sekitar jam 11, cukup lah untuk rapel sekaligus makan siang.

Kenyang makan, tak lama kantuk melanda. Sejam saya tertidur lelap dengan mimpi singkat yang aneh tapi nyata. Sehabis sholat dzuhur, saya kembali menekuri laptop. Masih banyak info yang menarik tapi rasa jenuh dan penat sudah menyelimuti. Bahkan sempat mau muntah rasanya. Buka sana, baca, catat, bookmark, buka sini, baca sekilas, catat, begitu terus. Sempat diselingi BAB lagi, dan masih normal.

Bada magrib hingga tengah malam

Masih berkutat dengan selancar di dunia maya: buka-baca-catat-nulis-buntu-buka-baca-catat lagi. Energi sarapan telat saya sudah terkuras. Meski sudah tak konsen sayamenahan keinginan beli makan bada magrib. Niatnya sholat isya sekalian dulu tapi pertahanan saya jebol. Perut harus segera diisi karena otak saya tak mau dipaksa bekerja tanpa bensin. Saya kemudian makan sambil nonton televisi sejenak, sekedar melepaskan jenuh memelototi laptop.

Perut kenyang, ibadah tertunaikan, sebuah ide datang. Sebuah tulisan yang sedianya akan saya masukkan ke sebuah lomba tapi gagal saya rombak sedikit. Tanpa editing lama langsung saya posting ke situs lomba lain yang temanya serupa dengan naskah rombakan saya. Mission accomplished.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun