Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersama Bidadari

2 April 2021   02:17 Diperbarui: 2 April 2021   02:50 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: abiabiz.com

"Bener ini cucu nenek?" tanya polisi. Nenek mengangguk dan tak kuasa untuk menangis. Kenapa? Nenek tak mengira ini bisa terjadi. Dia menitipkan cucunya menjadi anak yang soleh bukan menjadi pembom bunuh diri.

Jasad Soleh dikembalikan pada neneknya setelah di otopsi dan pemeriksaan di polisi. Neneknya meratapi kematian Soleh. Redi teman Soleh memapah nenek untuk duduk dan melihat jasad Soleh untk terakhir kalinya. Soleh tampak tersenyum walau jasadnya menghitam.

"Dia akan ke surga nek, lihat saja dia tersenyum. Dia sudah mati syahid. Jangan cemas."  Dan berita  mayat yang tersenyum itu tersebar di media sosial. Banyak yang mengiyakan dan mungkin banyak orang yang mau mati syahid agar bisa bertemu dengan bidadari. Tapi tak lama kemudian Redi ditangkap polisi karena terduga juga termasuk teroris. Banyak orang yang memilih mati dengan cara yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun