Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman Tapi Mesra

26 Februari 2021   02:17 Diperbarui: 26 Februari 2021   02:46 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.wallpaperbetter.com

Kehidupan Beta dan Beti, dua ekor anjing yang tadinya hidup di jalanan, kini sudah hidup enak. Ini semua gegara Circus Jalan-jalan memungutnya dari jalan. Beta dan Beti akhirnya dilatih untuk bermain sirkus.

Tapi Beta melarang Beti bekerja, biarlah dia saja yang bekerja. Beti mengurus rumahnya. Mereka berdua tak menyangka kini hidupnya berlimpah. Makanan tak pernah habis dan mendapat upah lagi dari circus.

"Untung kita diambil waktu itu ya."

"Betul, makanya kamu urus ruamah baik-baik. Kita kini bisa punya anak karena kehidupan sudah membaik,"tukas Beta. Beti mengganguk membayangkan akan ada anjing-anjing kecil buah hati cinta mereka.

Kini setiap hari Beta berlatih sirkus dan Beti akan mengurus rumah dan anak-anaknya dan menunggu Beta pulang ke rumah . Semua tampak bahagia sampai suatu saat ada Clara anjing pudel yang dibeli pimpinan sirkus dari pusat pembibitan anjing .

Ternyata Clara semakin terkenal. Bukan karena cantik saja tapi ketrampilannya main sirkus sangat luar biasa. Dan benar saja semakin hari pertunjukan sirkus semakin ramai. Mereka ingin melihat Clara beraksi.

Clara semakin terkenal. Kecantiakn dan ketrampilannya membuat dirinya dipuja puji. Sungguh dia menjadi primadona di sirkus. Semua berjalan begitu saja. Semua rutin berjalan. Sampai Beti mendengar desas-desus kalau Beta ada main dengan Clara.

Tapi Beti pikir itu hanya karena pekerjaan saja. Jelas mereka akan banyak berdua karena mereka kerja bareng. Tapi Beti akhirnya melihat sendiri bagaimana Beta begitu akrab bukan sebagai teman.

Tapi ada yang keakraban yang berbeda. Mereka sering saling menatap dan mengelus kepala. Dan juga tak sengaja mendengar kalau mereka saling mencinta. Dunia semakin runtuh. Kemana Beta dulu yang setia dengan dirinya. Tergoda denagn kecantikan Clara?

Tetapi saat Beti menanyakan kepada Beta atas kebenarannya malah jadi bertengkar. Dan hampir setiap hari terjadi pertengakaran.

"Sekarang kamu jadi cerewet dan bawel,"tuduh Beta.

"Bagaimana aku gak bawel, kalau kamu lebih suka berama-lama dengan anjing centil itu."

"Jangan sebut Clara centil ya, Dia anjing yang sangat baik dan pandai." Bela Beta. Hati Beti sangat sakit. Betapa cintanya dikhianati. Padahal Beta bisa seperti ini karena dukungan dirinya. Beti memandang ketiga anaknya. Gimana dengan mereka. Apa yang mereka pikirkan kalau ayahnya ada main dengan anjing lainnya. Semua hancur, semua yang dibangun atas nama cinta ternyata bisa hancur. Dan lebih hancur lagi saat Beta dan Clara memproklamasikan cinta mereka. Ini karena banyak penonton yang bertanya kebenaran hubungan Beta dan Clara. Semua ini sudah jadi bukti kalau Beta tak mungkin kembali pada dirinya. Beti tak bisa lagi memperjuangakn cintanya. Cukup sudah hatinya tersakiti. Beti membawa anak-anaknya . Entah kemana. Mungkin dia akan menjadi anjing gelandangan lagi. Makan bekasan sampah, tidur di emperan jalan. Beti tetap memilih begini daripada dia melihat semua ini.

"Kenapa ayah gak ikut, bu. Mengapa kita harus tidur di jalanan?"

"Ya, ayah tak mau ikut. Biar kalian bersama ibu saja. Walau sulit tapi suatu waktu pasti ada jalannya."

Sudah hampir 3 bulan Beti menjadi anjing jalanan. Tapi Beti selalu mencari makanan yang baik buat anak-anaknya. Dan memandikan anak-anaknya di kolam ikan milik pak Budi. Walau mereka hidup di jalan, tapi anak-anaknya selalu bersih.

"Ibu, itu ayah bukan?" Beti melihat sosok Beta berjalan gontai , kepalanya ditundukannya.

"Beta?" Beta melihat Beti dan anak-anaknya.

"Mengapa ada di sini, kemana Clara?" Beta terduduk lemas dan bercerita kalau dia dicampakan karena diganti dengan anjing herder yang lebih gagah.

"Maafkan aku," tukas Beta. Beti masih diam. Apakah dia akan memaafkan Beta? Entahlah, hatinya masih sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun