Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Layu Sebelum Bersemi

9 Maret 2019   02:28 Diperbarui: 9 Maret 2019   02:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.pixabay.com

Sasha tersihir dengan sorot mata Bima yang sekali-kali memandangnya dari kejauhan. Sudah rahasia umum kalau Bima adalah pujuaan para cewek di SMA Taruna. Siapa tak kenal Bima. Itulah sebabnya Sasha bahagia saat dia tahu Bima suka melirik-lirik dirinya. Untuk mendapatkan perhatian dari Bima sungguhlah sulit.

            "Dil, coba lihat Bima."

            "Emang kenapa?" tanya Dila

            "Bima curi-curi pandang ke diriku."

            "Jangan gede rasa loh, siapa tahu lihat orang lain seperti diriku kali,"tukas Dila menggoda Sasha.

            "Ih, gak ada salahnya kok. Coba lihat deh, dia lirik-lirik lagi,"tukas Sasha sambil menyenggol pinggang Dila. Dila tahu temannya sangat menginginkan Bima bisa jadi pacarnya. Ah, memang pesona Bima bikin cewek klepek-klepek tak berdaya.

Sasha sedang melangkahkan kakinya keluar gerbang sekolah saat Bima menegurnya. Dan senyum Bima itu hampir saja meruntuhkan kekuatan Sasha. Hatinya meleleh melihat tatapannya. Oh,mimpi apa aku semalam, pikir Sasha . Dan hari-hari selanjutnya Sasha berharap Bimo menatapnya lagi.  Sampai suatu saat Sasha benar-benar terkejut. Sangat terkejut dengan kejutan yang datang . Bimo datang dengan tangan ke belakang.

            "Aku bawa bunga." Bimo menyodorkan bunga tersebut pada Sasha. Sasha terpana sekejap. Tak mampu berkata-kata. Gejolak di dadanya begitu kuat sampai terdengar lagi suara Bima.

            "Tolong kasihkan bunga ini buat Dila. Dila sahabatmu kan?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun