Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tertangkap

2 November 2018   03:09 Diperbarui: 2 November 2018   03:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.pixabay.com

Akhirnya kang Akip bisa menduduki jabatan startegis di kantornya. Kepala bidang. Dan kang Akip menikmati hari-harinya disapa dengan pak kabid. Sungguh hatinya berbunga-bunga, semua harapan dia kini terkabul. Dia tak kalah saing lagi sama anak kemarin sore yang juga bisa menjabat di posisi yang sama. Walau untuk itu kang Akip harus merogoh dalam-dalam uangnya untuk bisa meduduki jabatannya, termasuk hutang ke beberapa saudaranya. Tapi kang Akip yakin dengan jabatannya dia bakal bisa melunasi hutangnya dengan cepat bahkan lebih.

 Ternyata apa yang diharapkan memang menjadi kenyataan. Hidupnya kini berubah. Mobil pribadi mejeng di garasi rumahnya. Rumahpun dia beli di perumahan elit. Bahkan anak dan istrinyapun turut menikmati kekayaan yang tiba-tiba saja mendekati keluarga kang Akip.

"Benar apa kata kang Toyib ya. Ternyata semua jadi nyata. Kini kita bisa mendapatkan segalanya,"tukas istri kang Akip. Kang Akip mengangguk setuju.

"Untung kita memberanikan diri, kalau gak, ya nasib kita seperti teman-teamn yang lain, hanya jadi kroco-kroco saja." KangAkip tertawa.  Kang Akip lama bekerja jadi PNS tapi dia tak pernah dipromosikan naik jabatan, padahal dia sudah rajin dan berdedikasi tinggi. Kenyataannya banyak pegawai di bawahnay bsia melesat memegang jabatan tertentu dan nihil prestasi. Ada sedikit keceumburan dalam dirinya. Mengapa dia sudah bekerja keras tapi kalah sama mereka. Sampai akhirnya kang Toyib menyuruhnya untuk membeli jabatan.

"Emang bisa?" tanyanya aneh.

"Ya, ampun kamu itu jangan polos-polos banget. Hampir semua pejabat di sini bisa seperti ini karena duit.

"Tapi aku dapat duit dari mana?"

"Itu sih gampang,pinjam saja dan dalam beberpa bualn kamu pasti bisa melunasinya."tukas kang Toyib.

"Masa?" tanya kang Akip heran. Kang Toyib lalu banyak cerita tenatng banyak hal jika ingin bisa kaya . Kang Akip manggut-manggut. Dirinya tertarik karena selama ini kerja kerasnya juga tak pernah diapresiasi, sedang yang kerjanya biasa saja bisa menduduki jabatan yang strategis.

Kenyamana kang Akip tak lama karena KPK mulai mengendus jual beli jabatan di jajaran  pemda setempat. Dan karena satu hal kepala kantornya tertangkap tangan oleh KPK dan akhirnya merembes ke banyak pejabat termasuk kang Akip. Ruang kantornya digeladah bahkan rumahnya ikut digeladah.

Dan tak lama kemudian kang Akip akhirnya disangkakan telah membeli jabatan dan mengambil uang proyek untuk kepentingannya pribadi. Status tersangka akhirnya melekat pada dirinya. Kang Akip hanay bisa terduduk lemas. Dia tak menyangka nasibnya bisa seperti ini.. Andai saja dia tak tergiur untuk bisa punya jabatan, mungkin dia tak perlu mendekam di penjara. Sekarang dia masih bisa menikmati udara bebas walau dengan uang yang tak seberapa. Kini keluarganya jadi malu.Anak-anaknya tak bearni sekolah karena beritanya sudah ada dimana-mana. Kang Akip hanya bisa menutup matanya, dia malas untuk melihat lagi. Semua terasa gelap. Gelappppp

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun