Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bukan Jokowi dan Mega Patron Kandidasi Capres 2024, Jadi Siapa?

9 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:47 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Kompas

Dasar Prabowo Subianto sebagai pengendali dan kesiapan menjadi presiden?

Publik tahu bahwa Prabowo Subianto sudah tiga kali kalah dalam Pilpres, dan tidak pernah kendor sampai sekarang dengan segala cara. 

Strategi terahir adalah bergabung dan mendukung rivalnya, Jokowi. Ini strategi luar biasa dan cerdas (Dekati musuhmu bila Anda hendak menang, Sun Tzu). Politikus sejati yang konsisten dan tidak suka loncat loncat, kelihatan matang dalam berpolitik dan penuh integritas [Baca: 2]

Lalu kenapa, penulis sebut Prabowo Subianto akan menjadi pusat kendali atau patron Pilpres 2024?

Jadi begini, sebenarnya Presiden Jokowi dan Megawati, secara tersirat sudah paham kenapa Prabowo Subianto tidak menjadi oposisi?!

Baca juga: Kenapa Megawati Ragu Jagokan Puan Maharani sebagai Bacapres 2024?

Jelas kalkulasi politiknya, bahwa ke depan pada Pilpres 2024 baik Presiden Jokowi dan terlebih Megawati "diharapkan" menyetujui konstruksi Capres-Cawapres, Prabowo-Puan.

Ini menjadi substansi utama sebab akibat adanya Keunikan Pilpres 2024, sehingga semua Parpol kalang kabut bergerilya mencari koalisi, kecuali Partai Gerindra santai menunggu satu Parpol.

Tapi sangat jelas pula bahwa Megawati maupun Presiden Jokowi berubah sikap, mungkin ada pemikiran bahwa Prabowo Subianto cukup diberi jatah menteri, itu sudah selesai. Bila demikian terlalu rendah analisanya. 

Nah, dengan perubahan sikap Megawati dan Presiden Jokowi yang dibalut dengan kesabaran dan ketaatan Prabowo Subianto terus dipertahankan.

Malah balik lebih menghormati Megawati dan menjunjung keberhasilan Jokowi sebagai presiden, semua pada terlena menghadapi Prabowo Subianto yang tegas dan kalem berstrategi cerdas dan agamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun