Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Priyayi: Perusak Mental dan Moral, Apa Solusinya?

31 Juli 2022   00:59 Diperbarui: 31 Juli 2022   01:04 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi otak. 2012 Sumber: Shutterstock/pixeldreams.eu by merdeka.com

Langkah pertama harus disadari untuk segera merubah mindset bahwa aparat birokrasi itu justru bukan dilayani tapi melayani untuk berbuat kebajikan kepada rakyat dan bangsa.

Melayani berarti tangan di atas dan akan lebih mulia daripada tangan di bawah atau dilayani. Maka jadilah pelayan dengan cara entrepreneurship mindset, apapun bidang pekerjaannya, pegawai negeri ataupun swasta.

Mutlak dan harga mati untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih produktif - entrepreneurship mindset - yang memiliki keyakinan kuat bahwa hidup dapat diperbaiki dan menjalani hidup dengan cara mereka sendiri untuk bisa dilaksanakan.

Artinya kalau mau hidup bebas dan menjadi kaya, jangan bermindset pegawai. Tapi rubah mindset menjadi entrepreneurship mindset. Jangan jadikan alternatif sebagai pengusaha, tapi sebuah pilihan. Bila terjadi kondisi demikian maka sikap priyayi akan ikut terkikis.

Seluruh komponen bangsa, mulai dari rumah tangga, masuk ke dunia pendidikan, pekerjaan, perusahaan, bisnis dan aparat birokrasi perlu diberikan program utama dengan pemahaman terhadap produktifitas serta bagaimana memiliki jiwa wiraswasta atau entrepreneurship mindset.

Termasuk birokrasi perlu berjiwa bisnis, agar memahami proses. Ahirnya tidak menghalalkan segala cara yang licik untuk memenuhi keinginannya. Tapi bila memahami proses, tentu akan berpikir dan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya yang mengikuti proses.

Sebagai kunci mendobrak mental dan moral yang sakit akibat sikap priyayi yang kental. Agar kepekaan terhadap ilmu pengetahuan, emosional dan spritual bisa linier menuju hidup dan kehidupan yang kritis, solutif untuk memberi kebajikan.

Karena hanya sikap kritis yang bisa membangun mental dan moral yang Pancasilais, untuk menjadi pelayan bagi diri, keluarga dan rakyat Indonesia yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Bukan bermental dilayani,tapi melayani.

Ahirnya solusi atas revolusi mental dapat membongkar pola pikir dan pola tindak negatif serta mentalitas lama - priyayi - sehingga lebih terbuka dalam menyingkapi berbagai tantangan pembangunan yang ada.

Jakarta, 31 Juli 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun