Mohon tunggu...
Hasrianti
Hasrianti Mohon Tunggu... Lainnya - Wanita, Indonesia

Sesekali menulis artikel bertema sejarah budaya-humaniora, dan tulisan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengunjungi Kompleks Makam Raja-Raja Tallo, Momen Refleksi Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

16 Februari 2023   02:10 Diperbarui: 19 Februari 2023   18:49 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo. Dok. Pribadi, 2022

Selayang Pandang

Akhir tahun lalu saya berkesempatan berkunjung lagi ke Kompleks Makam Raja-Raja Tallo di Jalan Sultan Abdullah No. 3, Kelurahan Tallo Tua, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, sekedar menemani beberapa siswa salah satu SMA negeri di kota ini study tour. Sesuai namanya, di sini terdapat makam Raja-Raja Tallo abad ke-17 - 19 dan keluarganya. Lokasi makam adalah bekas ibukota Kerajaan Tallo dimana terdapat Benteng Tallo yang hanya tersisa puing-puing saja. Letaknya berada tidak jauh dari muara Sungai Tallo dan dekat dengan laut. Saat ini kompleks makam telah terdaftar sebagai salah satu situs Cagar Budaya Nasional yang dilindungi pemerintah. Di sekeliling kompleks makam terdapat rumah-rumah penduduk setempat.

Merujuk kepada hasil kajian-kajian arkeologis yang pernah dilakukan, di dalam kompleks makam ini diketahui terdapat sekitar 78 - 81 buah makam. Sepintas lalu, terlihat ragam bentuk makam, mulai dari makam berukuran besar hingga makam berukuran kecil. Sebagian besar makam menggunakan bahan batu andesit dan sebagian lainnya berbahan bata. Berbeda dengan kunjungan-kunjungan sebelumnya, pada kunjungan kali ini saya benar-benar terkesima dengan pemandangan langit biru berpadu rumput hijau, pohon-pohon peneduh yang rindang, bunga-bunga kamboja yang bermekaran, dan tanaman hias lainnya. Sungguh suatu perpaduan yang indah dipandang mata. Sama sekali tidak ada kesan menyeramkan yang biasanya identik dengan sebuah kompleks pemakaman.

Kompleks Makam Raja-Raja Tallo. Dok. Pribadi, 2022
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo. Dok. Pribadi, 2022

Beberapa makam terlihat memiliki bentuk menyerupai candi, bertingkat-tingkat dengan 1-3 tingkatan yang semakin ke atas semakin mengecil. Ukurannya beragam mulai dari ukuran besar hingga ukuran kecil. Di puncak makam terdapat 1 atau 2 buah nisan dengan bentuk pipih seperti pedang, atau bulat silindris. Makam-makam ini merupakan milik tokoh-tokoh Kerajaan Tallo, istri para raja, pegawai-pegawai kerajaan, utusan kerajaan tetangga, dan kerabat-kerabat raja.

Makam Raja Tallo ke-7 dan Karaeng Jawaiya. Dok. Pribadi, 2022
Makam Raja Tallo ke-7 dan Karaeng Jawaiya. Dok. Pribadi, 2022

Diantara makam bertingkat tersebut terdapat makam yang menarik perhatian yaitu sebuah makam dengan bentuk identik candi di Jawa Timur. Keramik-keramik Cina (kini hanya tersisa bekasnya saja), dan ukiran-ukiran berpola geometris dan flora menghiasi badan makam. Makam tersebut adalah milik seorang tokoh Kerajaan Tallo keturunan Jawa bernama Yandulu Karaeng Sinrijala (Karaeng Jawaiya).  Makam bertingkat lainnya yang menarik perhatian ialah makam Abdullah bin Abdul Gafar, seorang utusan dari Kerajaan Bima. Tingkatan makam hanya 3 susun dan terdapat 2 nisan di puncaknya berbentuk seperti gada yang berhias flora. Terbesar di antaranya adalah milik Sultan Mudaffar (Raja Tallo ke-7) dan Sultan Abdul Kadir (Raja Tallo ke-9).

Ada juga 2 buah bangunan bercat putih bersih menyerupai masjid berkubah yang nampak berdiri dengan megah. Makam-makam di dalamnya memiliki nisan berbentuk seperti pedang yang dihiasi ukiran-ukiran berbentuk geometris, flora, dan kaligrafi. Makam-makam tersebut adalah milik Raja Tallo ke-12 bernama Sultan Syaifuddin (1770-1778), Raja Tallo ke-15 bernama Sultan Muhammad Zainal Abidin Abdul Rahman, dan Karaeng Campagayya.

Makam berkubah. Dok. Balar Sulsel, 2014
Makam berkubah. Dok. Balar Sulsel, 2014

Di dekat makam berkubah, terdapat sisa-sisa struktur dinding bata dan lubang bekas tiang, yang merupakan bekas bangunan pelindung makam berjumlah 2 buah. Di dalam struktur bangunan I terdapat 10 buah makam, yaitu makam Raja Tallo ke-13 bernama Sultana Sitti Saleha beserta para kerabat dan pembantu-pembantunya. Sedangkan di dalam struktur bangunan II terdapat makam I Sari Bulang Karaeng Campagana Tallo beserta kerabat-kerabatnya. Sisanya adalah makam dengan bentuk sederhana, yaitu berupa susunan batu berbentuk persegi panjang dengan 1 atau 2 nisan. Makam seperti ini diperuntukkan bagi prajurit dan keluarga kerajaan.

Sisa bangunan pelindung makam. Dok. Balar Sulsel, 2014
Sisa bangunan pelindung makam. Dok. Balar Sulsel, 2014

Baca juga: Puisi | Kenangan

Refleksi Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun