Mohon tunggu...
Hasbi SidqiRamadan
Hasbi SidqiRamadan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

never surrender let's pray together

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjuangan Adalah Seni Kehidupan

4 Desember 2021   19:55 Diperbarui: 4 Desember 2021   19:58 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku diam sesaat memikirkan ucapannya "hm bisa dibilang aku mulai bosan dengan menggambar, karena yang aku gambar hanya perasaan-perasaan ku dan yang diperintahkan oleh Jendral" ungkapku

"hmm.. Kamu melakukan itu monoton Hasbi, andai aku bisa seperti mu aku akan menjelajah dan membuat karya yang akan dikenang oleh masyarakat seantero dunia hahha" kata Maya sambil memakan biskuit

"hm, berpetualang ya" Tanyaku

"kurang lebih si seperti itu" jawab Maya

"baiklah besok aku akan berpetualang" kataku sambil meminum seteguk kopi yang masih hangat

"ha? Serius, nanti siapa dong yang membantu aku ngerjain tugas gambar?" tanya Maya sambil menatap dengan mata Memelas.

"Tapi, yasudahlah. Aku akan mendukungmu agar bisa menemukan jati dirimu" lanjut Maya sambil tersenyum.

               Malam harinya, aku ungkapkan keinginanku untuk berpetualang ke Jendral Gatot. Ia mengizinkanku, ia merasa bahwa di usiaku yang ke-18 telah cukup untuk melakukan petualangan. Aku akan berangkat esok pagi dengan dibekali sejumlah emas 3 gram untuk biaya ku hidup dan bahkan ia menyuruh salah satu ajudannya untuk menemaniku dikala berpetualang. Aku memulai petualangan di daerah jawa barat, aku menelusuri setiap tempatnya lalu aku melukis tempat dan ciri khas daerah yang aku jajaki. Begitulah seterusnya di setiap wilayah Nusantara yang ku lalui.

Jakarta, Mei 1956

               Banyak sekali hal yang telah kulewati dalam petualanganku. Disetiap perjalanannya bahkan tidak semuanya mulus. Aku pernah ditangkap oleh serdadu belanda maupun tentara Nippon japan karena dituduh sebagai mata-mata. Bahkan diriku disiksa seperti mereka menyiksa para binatang. Aku sempat menangis jua karena ada beberapa lukisan yang mereka buang. Akan tetapi, aku sangat bersyukur pada Allah yang telah membantuku melewati setiap langkah demi langkahnya. Aku berhasil menjelajah di setiap pulau Indonesia ini dengan selamat.

               Hal yang membuatku senang adalah karyaku di terima oleh pemerintah dan dihargai oleh banyak warga negara. Aku berhasil membuat lukisan yang menggambarkan ciri khas negara Indonesia. Presiden Soekarno mengapresiasi Lukisanku bahkan ia mengadakan pameran seni dengan banyak hasil karyaku yang dipajangnya. walau banyak karya yang telah kuciptakan. Namun, aku tak berhenti disitu. Aku terus membuat karya-karya dan banyak menyedekahkan hartaku untuk negara ini. Dari hasil uangku aku berhasil membangun sekolah, masjid, Panti asuhan, dan lapangan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun