Berpikir Kritis: Cara Jitu Hindari Hoaks

Pandemi Covid-19 masih belum bisa dikendalikan bahkan terus alami peningkatan setiap harinya. Begitu juga dengan berita hoaks yang secara terus menerus menerpa masyarakat. Hal ini tentu tidak bisa dianggap remeh karena berita hoaks yang menyebar mampu menyebabkan ketakutan, kekhawatiran hingga kematian.

Berita hoaks atau berita bohong adalah informasi yang dibuat untuk menutupi informasi sebenarnya yang tentu terkait dengan kepentingan si penulis berita itu sendiri. Alasan utama penyebaran berita hoaks mampu berkembang dengan pesat karena mudahnya masyarakat dalam mempercayai sebuah berita yang belum diketahui kebenarannya. Maka, berpikir kritis adalah langkah jitu dalam mencegah hal tersebut.

Berpikir kritis merupakan cara seseorang dalam menilai sesuatu dengan penilaian yang masuk akal, logis dan secara matang. 

Ketika kita berpikir secara kritis, kita tidak akan menerima informasi yang menjurus pada argumen semata, melainkan kita akan mempertanyakan terlebih dahulu terkait hal yang mendasari argumen tersebut. 

Berpikir kritis sendiri adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara rasional mengenai suatu hal yang harus dilakukan atau dipercaya. 

Lalu apa hubungan antara hoaks dengan berfikir kritis? Dan apa langkah yang harus kita lakukan untuk melatih kemampuan berfikir kritis di tengah penyebaran hoaks yang makin meningkat setiap harinya terutama di masa pandemi? 

Hubungan Hoaks dengan Berfikir Kritis 

Apabila kita menerima begitu saja sebuah informasi tanpa tau kebenarannya, bahkan kita juga langsung ikut menjadi penyebar informasi tersebut artinya tingkat pemahaman kita terkait kemampuan berpikir kritis masih sangat rendah. Hal inilah yang membuat berita hoaks mudah untuk berkembang begitu saja.

Namun jika kita berfikir secara kritis dengan tidak mudah mempercayai berita yang tidak mendasar, maka berita hoaks tidak akan banyak tersebar dan perlahan akan menghilang sehingga tidak memberi banyak dampak negatif terutama untuk diri kita sendiri.

Maka bisa disimpulkan keduanya saling terkait karena rendah dan tingginya angka penyebaran berita hoaks dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam menerima, memeriksa, dan mempercayai keaslian informasi tersebut.

Langkah - langkah Berfikir Kritis