Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love Part 1 | 05. Lima Coklat dan Setangkai Mawar (03)

28 Februari 2017   12:07 Diperbarui: 28 Februari 2017   20:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman sekolah tampak sepi saat hanya tampak beberapa murid saja yang berlalu-lalang menuju parkiran untuk mengambil motor mereka. Tampak anak laki-laki yang lari ke belakang sekolah menuju toliet siswa laki-laki. Anak itu adalah Rojak. Sudah lama Rojak menahan perutnya yang sakit selama pelajaran terakhir sekolah.

 “Huufftt Haah” Lega rasanya batinnya. Ia kemudian berjalan keluar toliet menuju arah parkiran untuk mengambil motornya.

Dari kejauhan ia melihat seseorang yang ia kenal bersama Pak Kardi, OB Sekolah dan perbincangan mereka tampak serius. “Itukan Rico” batinnya. Ia berlari menghampiri Rico sambil melambaikan tangannya dan memanggilnya. Rico tampak kaget dengan kehadirannya. Iapun kemudian menyapa Rojak.

“Kamu ngapain disini ma Pak Kardi?” Rojak mulai penasaran dengan pertemuan mereka

“Hahhaaa... Hpku jatuh dan Pak Kardi mengambilkannya untukku” Rico tertawa dan mengaruk-ngarukan rambut belakangnya dengan tangan kanannya.

Pak Kardi hanya tersenyum dan tak berkata apa-apa. Rojak tampak tak begitu yakin dengan kata-kata Rico.

“Jak, hari ini aku mau jengkuk Eva. Kamu temanin aku ya” Sambil merangkul bahu Rojak, Ricopun mengarahkan Rojak untuk berjalan menuju parkiran.

©©©

Terik sinar matahari siang ini tak menyurutkan Rico dan Rojak untuk pergi ke rumah Eva. Mereka bersyukur lingkungan perumahan Eva sangat teduh dan tidak terlalu panas. Rumah Eva tampak sepi dan pintu tertutup rapat. Rojak memencet bel yang ada disamping kanan pintu sedangkan Rico meletakan tubuhnya di kursi sesekali ia mengarahkan pandangannya ke halaman rumah Eva yang terlihat dengan jelas rumah Sena.

Kreekk terdengar suara pintu terbuka, Rojak dan Rico menolehkan wajah mereka ke arah pintu terlihat Eva sedang berjalan dengan sedikit menahan sakit menuju kearah mereka. Ricopun berdiri dan membantu Eva untuk duduk. Wajah Eva tiba-tiba berubah seolah menyembunyikan rintihan kesakitannya dengan tersenyum.

“Keadaanmu gimana Va ? Udah mendingan?” Rico tampak masih khawatir dengan keadaan Eva. “Sorry aku enggak balas whatappkarena aku gak mau nganggu waktu istirahatmu” lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun