Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love Part 1 | 04. Keberhasilan yang Tertunda (03)

25 Februari 2017   09:21 Diperbarui: 25 Februari 2017   18:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eva, Sena, Rico dan Rojak memutuskan untuk menjengkuk Nena di rumahnya pukul 09.00 pagi. Karena rumah Rojak dekat dengan desa Nena maka Rojak memutuskan untuk menunggu ke tugu desa Nena saja sedangkan Eva, Rico dan Sena janjian di rumah Eva.

Kak Nowy pun ikut dengan mereka. Setelah mendapatkan cerita dari Sena ia juga merasa khawatir dengan keadaan psikis Nena saat ini. Sebelum perjalanan kesana, Rico memberi tawaran untuk Eva membonceng dia saja, ia tidak mau Eva kenapa-kenapa di jalan karena ia dan Kak Nowy akan ngebut.

Hati Eva sangat senang bahkan seperti merasakan hal yang berbeda dengan perlakukan Rico kepadanya. Tanpa malu-malu ia pun langsung mau dibonceng Rico. Setelah siap mereka berempat menuju ke tugu desa yang menjadi tempat janjian mereka dengan Rojak.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menuju ke rumah Nena. Mereka pun sampai di rumah berwarna putih yang sederhana milik orang tuannya dengan halaman yang cukup luas dan dikelilingi oleh pohon-pohon yang cukup tinggi.

Ini kali pertama Kak Nowy ke rumah Nena dan mereka melihat rumah itu tampak sepi. Kak Nowy pun mengetok pintu rumah itu. Setelah menunggu cukup lama akhirnya ada seorang wanita yang membukakan pintu, ternyata ibunya. Dan ia melihat tangan ibunya masih basah seperti sedang mencuci baju.

Ibu Nena langsung mempersilahkan mereka masuk. Eva pun menjelaskan alasan mereka datang ke rumah. Ibu Nena merasa senang karena mereka datang ke rumah dan menjelaskan alasan Nena tidak masuk sekolah karena ia sempat depresi bahkan tidak mau makan karena kegagalannya mendapatkn beasiswa. Diapun langsung menangis menceritakan keadaan Nena saat ini yang mengurung diri di kamar terus menerus dan tidak mau keluar.

Eva dan Sena pun meminta tolong ibu Nena untuk diantar kamar Nena. Iapun mengizinkan untuk ke kamar Nena. Begitu terkejutnya mereka melihat Nena yang duduk diatas kasur dengan pandangan yang kosong dan rambut panjangnya tergerai berantakan. Eva dan Sena menangis melihat keadaan sahabatnya itu. Mereka semua langsung memeluknya. Nena pun membalas pelukan mereka dan menangis.

Di kamar tersebut nampak buku-buku Nena yang sangat banyak bahkan seperti perpustakaan mini yang terawat. Sobek-sobekan kertas ada di setiap dinding kamarnya. Rojak, Kak Nowy dan Rico yang berada di pintu kamar Nena melihat isi kamar tersebut dan sangat takjub dengan usaha keras gadis ini untuk belajar.

“Nen... kamu harus kuat santai aja kita bakalan tetap disampingmu” Sena memberi semangat untuk sahabatnya itu dan mengeluarkan tisu dari tasnya untuk mengusap air mata Nena.

“Aku yakin ini kegagalan ini pasti ada hikmahnya. Semangat” Seru Eva sambil menepuk bahu Nena

“Terima kasih teman-teman” Kata Nena lirih. Ia terharu dengan perhatian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun