Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love (D & L) Part 1 | 02 Ketidaksengajaan (01)

17 Februari 2017   19:35 Diperbarui: 17 Februari 2017   19:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini suasana kota Jogja kurang bersahabat karena mendung tidak seperti sore-sore sebelumnya yang masih terang dan dapat melihat indahnya matahari tenggelam dengan udara tidak terlalu dingin. Sore ini Kak Nowy berencana untuk meminta tolong Mbok Inah belanja kebutuhan mereka selama satu bulan. Mereka memang anak yang berbeda dan terpaksa mandiri dikarenakan mereka hanya tinggal berdua di rumah mereka dengan ditemani oleh pembantu mereka yaitu Mbok Inah. Ayah mereka selalu bekerja keluar kota mencari nafkah dan pulang setiap 2 minggu sekali. Hal inilah yang menyebabkan mereka harus mandiri, walaupun ada saudara di satu kota tapi ayah mereka tidak ingin merepotkan saudaranya untuk merawat mereka dan memilih tinggal di rumah yang ia beli.

Karena cuaca mendung Kak Nowy tidak tega untuk meminta tolong Mbok Inah untuk belanja takut dia akan mengalami kesulitan nantinya di jalan apalagi nanti jika hujan dan dia membawa belanjaan sendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk belanja dengan mengajak Sena agar dia lebih mudah berbelanja karena Sena lah yang lebih tahu kebutuhan apa saja yang dibutuhkan selama satu bulan kedepan.

Tanpa berfikir panjang dan takut hujan akan segera turun Kak Nowy meminta Mbok Inah dan Sena untuk mengecek dan menulis barang apa saja yang sudah habis. Dengan cekatan Sena dan Mbok Inah mencatat sembari melihat barang-barang yang sudah habis. Tak butuh waktu lama untuk mereka mencatat kebutuhan mereka. Setelah selesai Sena menuju kamarnya dan berganti pakaian dengan pakaian simpel dan memakai kerudung berwarna biru, setelah itu ia keluar kamar menuju halaman untuk menunggu kakaknya yang sedang mengeluarkan motornya.

Belanja kali ini Kak Nowy memilih belanja di pasar sore yang agak jauh dari rumah mereka. Sena agak heran kenapa Kak Nowy berbelanja tidak di swalayan besar seperti yang sering dia lakukan bulan bulan sebelumnya. Kak Nowy pun menjelaskan jika dia memilih belanja di pasar karena barang-barangnya lebih murah dan dapat membantu para pedagang yang ada disana dan pasar ini hanya buka saat sore hari dan baru beberapa hari ini diresmikan oleh pemerintah soal tempatnya pun tidak kalah bersih dengan swalayan lainnya.

Sena dan Kak Nowy pun berkeliling pasar untuk melihat dahulu toko-toko yang ada disana ternyata mereka baru sadar pasar ini memiliki banyak toko yang menjual beraneka ragam barang. Akhirnya mereka menemukan toko yang agak besar dan lengkap disana, entah karena sebuah kebetulan toko yang mereka pilih adalah toko grosir dan menjual eceran dengan harga yang lebih murah. Sena dan kakaknya berkeliling berdua dan mengambil barang-barang yang ia butuhkan.

Kak Nowy pun puas dengan belanja hari ini. Karena sudah merasa komplit akhirnya Kak Nowy dan Sena menyudahi belanjanya dan membayar belanjanya ke kasir. Kakak Nowy dan Sena berjalan keluar toko menuju arah parkiran untuk mengambil motor mereka. Dan tiba-tiba Kak Nowy teringat sesuatu kalo dia belum membeli lap yang dipesan oleh Mbok Inah. Kak Nowy pun menyuruh Sena untuk membelinya di toko sebelah toko grosir tadi.

Karena cuaca sudah mendung sekali Sena bergegas menuju toko tersebut dan akhirnya dia sampai dan langsung mengambil barang yang diminta kakaknya. Saat mau membayar Sena melihat keributan di kasir antara anak laki-laki yang tinggi dan putih menggunakan topi hitam dengan bapak pemilik toko.

“Pak, gue boleh enggak nih ambil rokok ini dulu nanti gue bayar. Lagian saudara gue lagi ambil duit” Pinta anak itu dengan bahasa sedikit kasar dan bukan bahasa yang sering digunakan di Jogja.

“Wis tak omongi nek neng kene bayar sek lagi isoh jikok barange. Dadi jenengan enggak isoh jikok barang sek. Kono neng ATM sek” Pinta si bapak menjelaskan dengan bahasa jawa.

Sepertinya si anak tampak bingung dengan maksud si Bapak dan dia pun mengerutkan keningnya dan berkata “Gue enggak ngerti maksud mu Pak. Gue ambil rokok ini ya nanti gue bayar santai aj” Dengan santainya ia membuka rokok itu di depan bapak tersebut dan mulai melangkah meninggalkan bapak tersebut.

Si bapak pun menarik tangan anak itu dan mengambil rokok tersebut. “Sembrono dadi bocah” katanya kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun