Nena kemudian membuka hpnya untuk melihat akun instagram Rico, siapa tahu dia mendapatkan informasi tentang gosip ini. Tapi semua nihil karena dia tidak memposting apapun selama satu minggu ini.
Eva dan Nena benar-benar dibuat galau oleh model satu ini tapi yang paling galau dan sedih adalah Eva maklum saja dia adalah pengemar beratnya. Saking galaunya dia jadi tidak nafsu makan dan hanya memainkan makanannya dengan sedoknya.
“Ya ampun cuma model kayak gitu aja kamu sedih” Rojak yang tadi diam kemudian angkat bicara. “Masih gantengan aku kali”
Sena yang tadi hanya focus dengan hp dan makanannya tiba-tiba tersenyum tipis mendengar kata-kata Rojak.
Merasa tidak bisa menerima perkataan Rojak, Eva dan Nena langsung menghampirinya dan mengacak-acak rambut Rojak.
“Rojak, masih berani bilang kayak gitu. Hah” Teriak Eva ke sahabatnya dan dia semakin beringas menyiksa Rojak dengan memukul-mukul majalah ke badannya.
“Aww.. awww. Ampun Va.. ampun aku cuma bercanda” Rojak tampak kesakitan.
Sena tertawa melihat tingkah tiga sahabatnya yang kekanak-kanakan itu.
Setelah puas menyiksa Rojak Eva dan Nena duduk ke tempat duduknya. Eva tampak kelelahan begitu juga dengan Rojak sampai mengeluarkan keringat.
“hahaha. Kalian tingkah kalian benar-benar menghiburku kali ini. Padahal aku lagi flu” Komen Sena dia tampak gembira. “Va, aku sarankan, kamu ma Nena cari hiburan aja besok minggu, Biar enggak galau lagi”
“Tumben idemu bagus Sen” Eva langsung semangat lagi mendengar ide itu. “Kebetulan juga aku mau cari hadiah buat adikku tercinta yang udah kelas 1 SMA. Kalian mau ikut kan?”