Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pelet Ikan Alternatif Tangani EG di Danau Tondano

26 Maret 2021   12:28 Diperbarui: 26 Maret 2021   14:18 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penanganan enceng gondok (EG) di Danau Tondano menjadi sangat penting ketika kita berbicara tentang pelestarian Danau Tondano. :

Karena Eceng Gondok yang menyebar di Danau Tondano terus menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Minahasa. Disamping wilayah Danau yang cukup luas,perkembangan tanaman gulma inipun sangat cepat.

Dalam menangani enceng gondok memang ada pro dan kontra tentang penanganan enceng gondok (EG) yang pasti Pemkab Minahasa telah memulainya.

Ada dua pemikiran yg berkembang di masyarakat. Pertama, kalau mau menangani EG harus dibabat tuntas karena ini gulma yang pertumbuhannya sangat cepat.

Kedua, ada kesulitan dalam banyak hal untuk membabat tuntas karena arealnya sudah sangat luas dan tentu saja menyangkut teknologi serta biaya. Pihak yang punya pemikiran kedia ini mengusulkan untuk "berkawan" dgn EG.

Caranya memanfaatkan EG untuk macam2, antara lain pupuk, pakan ternak, biogas, energi listrik, kerajinan dan bahkan kuliner dll.

Salah satu usul  yang menarik datang dari  Andries Sumual dari Remboken.

Ia  mengusulkan pembuatan pabrik pellet ikan  sesuai  formula Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI)  serta Kementerian Kelautan Perikanan  (KKP) berbahan dasar EG.  ` Tujuannya adalah supaya bisa ada pakan ikan dan unggas yang lebih murah harganya dari pakan yang dijual di  toko. Selain itu otomatis akan berdampak kepada penanganan EG Di Danau Tondano.

Dengan demikian maka   para nelayan dan peternak serta  petani bisa mendapatkan keuntungan yg cukup karena  pakan ikan saat ini cukup mahal.

Menurut Andries Sumual,  ide ini sudah ada sejak 2019 dan sekarang siap untuk dikembangkan dengan  memproduksi dalam jumlah tertentu ( 1-2 ton perhari atau lebih) tergantung modal kaerja/investasi.

Jika saja kita mampu  memenuhi kebutuhan pakan di Danau Tondano sebanyak sekitar 16 ton perhari maka ini akan sangat menguntungkan, lanjut Andries Sumual. Ada selisih harga sekitar Rp. 2500 per kg dengan pakan yang dijual sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun