Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menyorot Peluang di 52th APBF Championship 2019 Singapura

3 Mei 2019   20:02 Diperbarui: 3 Mei 2019   20:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menyorot Peluang di 52th APBF Championships 2019 di Singapura

Oleh : Bert Toar Polii

Pada tanggal 11-20 Juni 2019, Singapura akan menjadi tuan rumah turnamen bridge tahunan paling bergengsi di Asia Pasifik,  52th APBF Championships 2019.

Turnamen yang diikuti oleh berbagai negara di Asia dan Australia akan mempertandingkan 5 nomor pertandingan bertambah 1 nomor baru, yaitu Mixed Team. Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang kualifikasi zone VI untuk menentukan 3 negara yang akan mewakili Zone VI yang anggotanya khusus dari negara-negara di Asia Timur Jauh.

Turnamen yang akan diadakan di York Hotel, Singapura seperti biasanya mempertandingkan nomor open team untuk memperebutkan Rebulida Cup, ladies team merebut President's Cup, Senior Team merebut PABF Senior Cup dan Mixed Team merebut  Bambang Hartono Cup serta Open Pairs.

Pertandingan paling seru akan terjadi di nomor open team. Sampai hari ini sudah terdaftar 14 negara yang akan mengikuti nomor ini, yaitu :  Indonesia, Singapura, China, Jepang, China Hongkong, Chinesse Taipei, China Macau, Philippina, Thailand, Australia, Selandia Baru, Malaysia, India dan Korea.

Ke 14 negara ini akan bertanding double round robbin atau 26 session untuk menentukan pemenang dari Rebulida Cup lambang supremasi bridge di Asia dan Pasifik. Babak penyisihan atau PABF Championship akan berlangsung tanggal 11-18 Juni 2019. Selanjutnya dua hari terakhir akan menjadi ajang penentuan wakil zone VI yang berhak ikut di World Team Championship yang akan berlangsung bulan September di Wuhan, China.

Melihat kekuatan para peserta dari nama-nama pemain yang terdaftar , kecuali Malaysia, Thailand, Korea dan mungkin China Macau, negara lainnya punya kekuatan yang hampir sama. China memang sangat tangguh apalagi mereka baru saja memenangi Yeh Bros Cup 2019 turnamen dengan hadiah uang terbesar didunia yang diikuti para pemain kelas dunia.

China Macau agak sulit diterka karena mengirimkan pemain dengan nama-nama baru dan bisa saja mereka pemain kuat dari China yang hijrah ke Macau. Karena hampir semua turun dengan tim terbaik, pertarungan perebutan meraih medali akan berlangsung ketat sekali. Selain China, Jepang tuan rumah Singapura juara Asian Games 2018 masih ada Hongkong, Chinesse Taipei, Australia, Selandia Baru serta kuda hitam India.

Lebih ramai lagi pada dua hari terakhir setelah itu atau tanggal 19-20 Juni 2019, yaitu kualifikasi Zone VI untuk menetukan wakilnya diluar China yang sudah mendapat jatah sebagai tuan rumah. Pada event kualifikasi ini, India, Australia, dan Selandia Baru tidak berhak ikut. Namun walaupun ketiga negara ini tidak ikut namun hasil pertandingan melawan mereka tetap dihitung.

Hanya 5 peringkat terbaik diluar China yang berhak ikut. Peringkat terbaik diluar China otomatis lolos sebagai wakil pertama. Wakil kedua akan ditentukan dalam pertandingan antara peringkat dua melawan peringkat 3. Disamping itu juga ikut bertanding peringkat 4 vs 5. Pemenang pertarungan peringkat 2 vs 3 menjadi wakil kedua. Wakil terakhir atau wakil ketiga akan ditentukan antara yang kalah dari pertarungan 2vs 3 melawan pemenang duel 4 vs 5.

Untuk memperebutkan 3 tempat ini ada Chinesse Taipei, Jepang, China Hongkong, Singapura dan Indonesia. Kuda hitam mungkin saja datang dari China Macau, Malaysia  dan Thailand yang sudah meremajakan timnya. Peluang meraih medali dan lolos kualifikasi justru datang dari 2 nomor lainnya.

Di Ladies yang diikuti 11 negara, Indonesia, China, Jepang, Chinesse Taipei, China Hongkong, Singapura, Thailand, Australia, Selandia Baru, Korea dan India. Dari nomor ini Indonesia berpeluang meraih medali dan lolos babak kualifikasi.

Pada perebutan medali kembali China akan menguasai, tinggal berebut perak dan perunggu.  Jepang, Australia, Chinesse Taipei dan Indonesia menurut penulis akan bersaing memperebutkan kedua medali yang tersisa. Kuda hitam akan muncul dari Selandia Baru, China Hongkong dan India.

Pada perebutan wakil Zone VI karena China sudah tidak dihitung, penulis yakin tim Ladies kita akan lolos karena mereka tinggal bersaing dengan Jepang, Chinesse Taipei dan mungkin China Hongkong untuk memperebutkan 3 jatah Zone VI.

Di nomor senior yang biasanya dikuasai oleh Indonesia, Australia  atau Jepang kini muncul saingan baru China dan Chinesse Taipei. Di nomor ini pesertanya paling banyak ada 16 tim dari 11 negara. Ini terjadi karena setiap negara boleh mengirimkan 2 tim selama tempat masih tersedia yaitu untuk 16 tim.

11 negara yang ikut adalah : Indonesia, China, Jepang, Chinesse Taipei, China Hongkong, Singapura, Thailand, Australia, Selandia Baru, Korea dan India. Indonesia, Chinesse Taipei, Hongkong, Australia dan Singapura menurunkan dua tim.

Dari 16 tim ini, Indonesia, China, Jepang, Australia akan bersaing memperebutkan medali. Hongkong walaupun datang dengan dua tim kali ini agak terpecah kekuatannya. Apalagi salah satu pasangan tulang punggung mereka Derek Zen/Samuel Wan memilih bermain di open team. Seharusnya juga Indonesia meloloskan tim senior ke kejuaraan dunia.

Peluang terakhir dari nomor mixed team agak sulit diprediksi karena ini nomor baru sehingga kekuatan lawan tidak terbaca. Apalagi tim Indonesia ang meraih medali perunggu Asian Games 2018 tertinggal satu pasangan.

Di nomor ini pesertanya sama dengan Ladies Team ada 11 negara, yaitu  Indonesia, China, Jepang, Chinesse Taipei, China Hongkong, Singapura, Thailand, Australia, Selandia Baru, Philippina dan India.

Namun Australia dan Selandia Baru serta China yang rutin mempertandingkan nomor mixed di kejuaraan tingkat nasional mereka pasti akan menjadi penantang serius. Disamping itu India, Chinesse Taipei, China Hongkong dan tuan rumah Singapura bisa menjadi kuda hitam yang tidak terduga.

Semoga persiapan yang sudah dilakukan sejak bulan Februari 2019 bisa menghasilkan yang terbaik mengikuti langkah yang dilakukan para pemain junior di 23rd APBF Youth Championship di Bangkok baru baru ini.

 Susunan Lengkap Tim Indonesia

Team Manager : Wolter Dirk Karamoy

Open Team:

1. Robert Parasian -- Julius Anthonius George

2. Stefanus Supeno -- Leslie Gontha

3. Mario Mambu -- Clif Tangkuman

Santje Panelewen (NPC)

Ladies Team:

1. Fera Damayanti -- Riantini

2. Rury Andhani -- Conny Eufke Sumampouw

3. Nur Ainia -- Winda Purba

Very Pangekerego (NPC)

Mixed Team:

1. Lusje Olha Bojoh -- Taufik Gautama Asbi

2. Syarifah Nina Tirta Ayu -- Noldy Robert Ngantung

3. Ernis Sefita -- Anthony Soebroto

Kamto (NPC)

Senior Team A

1. Michael Bambang Hartono

2. Tan Udjan Sugiarto

3. Henky Lasut

4. Eddy Manoppo

5. M. Apin Nurhalim

6. Bert Toar Polii

PC : Bert Toar Polii

Senior Team B

1. Anton Saboe

2. Kikik Hikmat

3. Paulus Halim

4. Liliek Sudirahardjo

5. Rustam Effendy

6. Agus Lutfi

PC : Agus Lutfi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun