Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Damian Lillard dan Giannis, Betapa Sempurna Bucks!

29 September 2023   02:21 Diperbarui: 30 September 2023   03:40 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damian Lillard pindah ke Milwaukee Bucks dengan trade melibatkan Portland dan Phoenix Suns. (Foto: GETTY IMAGES/AFP/ GARRETT ELLWOOD via kompas.id)

Ternyata bukan Miami Heat, apalagi Chicago Bulls, pada akhirnya Damian Lillard berlabuh ke Milwaukee Bucks.

Tidak ada yang mengira dan menduga. Berpikir ini terjadi pun rasa-rasanya tidak mungkin. Damian Lillard dan Giannis. Milwaukee Bucks. Eastern Conference Final will going to them all.

Meski belum diumumkan secara resmi, tapi ketika Adrian Wojnarowski aka Woj ESPN melaporkan: tak perlu diragukan kebenarannya.

***

Sekitar 7-8 jam sebelum Woj melaporkan itu, aku sedang main basket. Ada pula Kevin, Kamil, Mas Rizki, dan Imam yang pulang duluan.


Tadinya hanya iseng-iseng saja. Kita main H.O.R.S.E dan Mas Rizki yang menang. Malam itu dia pemain terbaiknya!

Imam pulang, tersisa kami berempat. We play 2-on-2 dan betapa beruntungnya malam itu karena aku berpartner dengan Mas Rizki yang sedang on fire. Tugasku jadi sedikit lebih ringan: menjaga Kevin.

Timku unggul, 9-3. Saat yang tepat untuk menawarkan proposal: mau sampai berapa, 10 atau 15?

"15 aja," jawab Kamil, yang mungkin dia percaya masih bisa mengejar ketertinggalan seperti pertandingan terakhirnya sebulan lalu.

Bola dalam penguasaanku, dari wilayah paint-area Mas Rizki meminta pick and roll dan maju menutup arah gerak Kamil yang sedang menjaga. Aku jadi punya banyak pilihan untuk masuk ke arah Kevin yang sudah menunggu di paint-area.

Pilihannya hanya (1) drive masuk menantang Kevin atau (2) buka ruang sendiri untuk pull-up shoot.

Kevin masih tetap menjaga wilayah paint-area. Aku coba pilihan pertama, Kevin dan aku sudah di udara, tapi menantang lebih jauh tentu aku yang kalah.

Dari arah kiri Mas Rizki berlari masuk tanpa penjagaan Kamil. Sederhana saja, memberi operan lewat depan sudah pasti kena halang Kevin.

Behind the back pass. Sukses. Mas Rizki yang sudah tanpa pengawalan bisa dengan mudah memasukan bola. Easy lay-up. Skor jadi 10-3.

"We're best duo since Kobe and Shaq," teriaku setelah Mas Rizki membuat poin.

***

Sekitar 7-8 jam setelah itu Woj melaporkan: The Portland Trail Blazers are trading guard Damian Lillard to the Milwaukee Bucks, sources tell ESPN.

Ya, ternyata bukan aku dan Mas Rizki, melainkan Dame Lillard dan Giannis yang tepat untuk duo terbaik setelah era Kobe dan Shaq.

***

Alot sekali, tapi Lillard akhirya bisa pindah. Sepanjang tahun perbincangan tentang itu saja. Akan tetapi, permasalah utama adalah paket macam apa yang cocok untuk Lillard?

Miami Heat itu tujuan utama. Lillard juga mengaku sebagai penggemar Miami Heat. Coba saja cari beragam komentarnya sejak lama di Twitter, ada!

Kalau itu terjadi, tentu habis sudah roster Miami Heat untuk menukar Lillard dengan sepadan.

Seminggu terakhir bahkan sedang dilakukan pertemuan 2-3 hari antara Miami Heat dengan Protland Trail Blazers. Jika itu tidak ada titik temu, maka trade tersebut batal.

Namun, siapa yang menyangka trade Lillard mesti melibatkan 3 tim: Bucks, Suns, dan Blazers.

Trade yang terjadi untuk Damian Lillard. (Tangkapan layar dari tayang YouTube ESPN/First Take)
Trade yang terjadi untuk Damian Lillard. (Tangkapan layar dari tayang YouTube ESPN/First Take)

Lihat, kan? Bucks hanya mendapat Lillard, tapi mesti melepas pemain andalannya Jrue Holiday yang membawa cincin juara pertamanya.

Kemudian betapa Blazzers rasanya dapat "nilai" yang setimpal untuk melepas Lillard dengan pemain-pemain yang cukup untuk membuat mereka paling tidak bisa lolos playoffs.

***

Ini tentu menjawab kegelisahan Giannis yang sudah mengultimatum akan tidak memperpanjang kontrak jika tidak mendatangkan pemain-pemain yang bisa membantunya kembali merebut cincin juara.

Hal demikian juga sempat dikritik oleh Unc. Shannon Sharpe: bagaimana bisa ingin mendapat pemain yang diinginkan, tapi jatah roster dipakai oleh saudaranya Thanasis --yang tidak melakukan dan memberi dampak pada tim secara langsung.

Damian Lillard dan Giannis adalah duo yang kita rindukan setelah era Kobe dan Shaq. Bedanya, menurutku, justru Giannis yang tetap jadi playmaker dibanding Lillard. Jadi, mungkin Lillard tidak akan terlalu memanjakan Giannis.

Apalagi dengan kemampuan menambak Lillard yang unrange, itu tentu membantu Giannis agar tidak sembarangan shooting.

Maka dengan datangnya Lillard ditambah beberapa roster lainnya yang masih bertahan seperti Khris Middleton, Brook Lopez, Jae Crowder, dan Pat Connaughton.

Tentu ini jika dibandingkan dengan Lakers era Kobe dan Shaq jauh lebih bagus. Betapa sempurnanya Milwaukee Bucks! Dats perfect fit for NBA this era!

Tapi, jika mereka masih tidak bisa juara juga sudah barang tentu siapa penghalangnya: LeBron James, Anthony Davis, dan Lakers!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun