Banyak kelemahan datang melingkupi jiwa. Putus asa tak ketinggalan mengikat setiap lekuk raga. Jeritan tangis tak tertahan ketika yang terkasih telah pergi meninggalkan segala asa.
Makna temu akan sangat berarti ketika didapati salah satu telah pergi. Makna senyum akan sangat terasa jika yang terlihat hanyalah wajah dingin tanpa ekspresi.
Saat semua telah berlalu, hanya tinggal lukisan tawa yang bisa jadi kenangan. Saat semua telah menghilang, hanya tinggal foto langka yang jadi bayaran kerinduan.
Genggamlah keteika cinta masih setia bersama genggamanmu. Katakanlah sayang ketika telinganya masih sanggup mendengarkanmu. Karena setiap waktu memiliki jangka yang akan habis. Setelahnya, sisa gambaran di sudut ruang hati tak akan sanggup lagi berubah jadi tangis.
Hidup akan terus berlanjut. Kaki tak boleh berhenti berjalan. Lutut harus terus kuat bertelut. Tangan mesti tetap terbuka menjadi saluran.
Habiskanlah tugas dari Tuhan untuk kita di sini. Lalu pulang dan kembali bernyanyi bersama.
Puisi ini pernah saya tulis di blog: distributorkasih.blogspot.com