Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kenangan di Antara Ruang dan Waktu

12 Februari 2019   23:23 Diperbarui: 12 Februari 2019   23:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: concordmonitor.com

Nampaknya kaetiga sahabatku juga mengalami hal yang sama ketika ku lihat wajah mereka. Kami berempat sedang menatap ke atas gunung dengan pikiran yang dipenuhi oleh berbagai kenangan yang kembali muncul di ingatan.

Melihat wajah mereka yang tak hentinya tersenyum, mebuatku dapat mengabadikan foto mereka, tanpa mereka sadari. Waktu telah menunjukan pukul dua jelang sore. Aku lalu bergegas membangunkan lamunan ketiga sahabatku ini.

"Yongki, Intan, Sani. Jadi mendaki kan? Ayuk kita lansung jalan!" suaraku mengingatkan para sahabatku.

"Oh ya Keenan. Ayuk kita jalan." Jawab Yongki.

"Yah, sayang juga yah, sahabat kita yang lain tidak bisa datang." sambung Sani menyesalkan ketidakhadiran sahabat kami yang lain.

"Ia, tidak apa-apa. Namanya juga sekarang kita semua sudah sibuk. Untungnya hari ini kita berempat masih sempatin ke sini kan? Ayuk kita naik!" sahut Intan.

Hari ini, tanggal sepuluh Februari dua ribu dua puluh sembilan, kami memutuskan untuk kembali mengingat dan merenungi setiap kenangan dan perjuangan kami dalam proses pendakian ini. Berbagai jalan terjal penuh kenangan kami lalui bersama sambil tersenyum. Kadang, kami tertawa terbahak-bahak karena mengingat setiap kejadian konyol yang muncul diingatan kami. Proses pendakian yang masih saja terasa sulit, tapi dapat kami lalui bersama-sama.

Sesampainya di atas, kami berempat duduk bersama, sambil kembali bercerita tentang masa-masa pelayanan dan pekerjaan kami dulu. Tak hanya itu, kamipun saling berbagi cerita mengenai pekerjaan, keluarga, dan setiap hal yang sedang kami perjuangkan dalam hidup kami saat ini.

Sekarang, kami semua telah sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas masing-masing, bahkan telah terpisah oleh ruang dan waktu. Namun ikatan komitmen yang kami buat dua belas tahun lalu sebagai sahabat, membuat setiap doa-doa kami selalu terhubung.

"Kami adalah orang yang percaya bahwa segala waktu, tenaga dan doa yang kami berikan saat proses pendakian tidak akan sia-sia. Karena Tuhan selalu ahli dalam mengkonversi hal-hal tersebut menjadi sebuah energi bagi kami untuk meraih puncak kemenangan."


Para sahabat yang menginspirasi penulisan cerpen ini (Dokpri)
Para sahabat yang menginspirasi penulisan cerpen ini (Dokpri)
Kupang, 13 Februari 2019 

Harry Dethan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun