Mohon tunggu...
Harry Purnama
Harry Purnama Mohon Tunggu... -

Trainer & coach mature leadership, listening wisdom dan work and life balance [WLB] tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

How to Listen Better with L.I.S.T.E.N

4 Desember 2015   16:05 Diperbarui: 6 Desember 2015   07:54 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Berusahalah agar si pembicara tahu bahwa Anda mendengarkan dan mengerti dia (empathize).” 

Keyword:  “Yes, I am listening to you and understanding you.”

Ini adalah rahasia sukses komunikasi Anda.  Maka si pembicara akan “feel free to speak to you.”

b.  Tetap atur posture semenarik mungkin, agar si pembicara senang dan merasa terus “nyaman” untuk melanjutkan sisa pembicaraaanya (secara terbuka dan bebas).

c.   Buatlah agar ia terus ingin menemui Anda untuk berbicara lagi.  Jika itu terjadi, itu menandakan Anda sudah menjadi a good listener bagi dia. Congratulations !

 

6.   N (NEUTRAL)

“Give me the gift of a listening heart”  (King Solomon).

“If you make listening and observation your occupation, you will gain much more than you can by talk” (Robert Baden-Powell).

“We have two ears and one tongue so that we would listen more and talk less” (Diogenes, (filsuf Yunani 300-400 tahun sebelum masehi).

Mendengar, untuk membangun relasi, negosiasi, menjual sesuatu, mencari solusi dan menyelesaikan konflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun