Mohon tunggu...
Harnum Wijayanti
Harnum Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Harnum Wijayanti merupakan seorang mahasiswa yang berasal dari Kota Malang. la saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi dan berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan serta keterampilannya di bidang yang ia pelajari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Diabetes Mellitus Tipe 1: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Oleh: Tim 1 & Nurul Pujiastuti

22 Februari 2025   15:55 Diperbarui: 24 Februari 2025   09:40 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes Mellitus (DM) Juvenile, atau yang dikenal dengan DM tipe 1, merupakan penyakit yang terjadi ketika sel beta pankreas yang berfungsi memproduksi insulin mengalami kerusakan. Penyakit DM Juvenile sering diderita oleh anak-anak hingga remaja, dan biasanya gejala baru muncul setelah sebagian besar sel beta pankreas rusak.  

Beberapa faktor diyakini berperan dalam terjadinya penyakit DM Juvenile, salah satunya adalah faktor genetik. Meskipun tidak selalu ditemukan riwayat keluarga dengan penyakit yang serupa, faktor genetik tetap diyakini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit DM Juvenile. Selain itu, faktor lingkungan, seperti infeksi virus tertentu dan pola makan, juga dapat memengaruhi terjadinya penyakit DM Juvenile. Gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pankreas juga menjadi salah satu penyebab utama.

Meskipun DM Juvenile belum bisa disembuhkan, pengobatan yang tepat dapat membantu penderita menjalani hidup yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang dapat memengaruhi terjadinya penyakit DM Juvenile, agar pencegahan dan pengelolaan bisa dilakukan dengan baik sejak awal.

APA ITU DIABETES MELITUS?
Diabetes melitus merupakan penyakit kronik tidak menular yang prevelensinya terus mengaalami peningkatan setiap tahunnya. Penyakit ini ditandani dengan hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Diabetes melitus sendiri terbagi menjadi 2 tipe. DM tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin, sedangkan DM tipe 2 disebabkan penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. Untuk DM tipe 1 biasanya muncul selama masa kanak – kanak atau remaja, namun dapat berkembang pada orang dewasa.  

SIAPA SAJA YANG BISA TERKENA PENYAKIT TERSEBUT ?
Diabetes Melitus (DM) juvenil, terutama diabetes tipe 1, dapat mempengaruhi berbagai kelompok usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas akibat respons autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Anak-anak dengan riwayat keluarga yang mengidap diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Selain faktor genetik, infeksi virus tertentu juga dapat memicu kerusakan pada sel penghasil insulin, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes juvenill.

Selain faktor genetik dan infeksi, usia juga menjadi faktor penting, di mana DM Tipe 1 biasanya muncul sebelum usia 30 tahun, sering kali antara usia 10 hingga 14 tahun. Gaya hidup modern yang kurang aktif dan pola makan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes ini. Dalam konteks Indonesia, data menunjukkan bahwa pada tahun 2017-2019, terdapat 1.249 anak yang mengalami DM Tipe 1 (Rizkina R.D et al., 2023), dan mayoritas dari mereka mengalami komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik. Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor risiko ini penting untuk pencegahan dan penanganan dini diabetes pada anak-anak.

PENYEBAB ATAU FAKTOR
Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dari waktu ke waktu (WHO, 2021). Penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan sekresi insulin, gangguan dari kerja insulin, ataupun keduanya (Punthakee et al., 2018). Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) merupakan suatu penyakit kelainan autoimun yang ditandai dengan adanya pengahancuran sel β pankreas yang dimediasi oleh sel T, selanjutnya mengakibatkan defisiensi sintesis dan sekresi insulin yang berisiko terjadinya komplikasi jangka panjang (Akil et al., 2021; Regnell & Lernmark, 2017).  DMT1 adalah penyakit yang tidak menular yang dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (Hussein et al.., 2023).

Mekanisme terjadinya DMT1 menunjukkan adanya interaksi kompleks antara faktor genetik individu dan faktor lingkungan (Del Chierico et al, 2022). Faktor genetik yang dapat menyebabkan kondisi ini yaitu individu dengan ekspresi antigen leukosit manusia (Human Leukocyte Antigen) yang berlebihan dan adanya satu atau lebih faktor lingkungan yang menyebabkan pengenalan secara keliru komponen sel beta pankreas sebagai suatu autoantigen sehingga terjadi serangan autoimun (Giwa et al, 2020).  

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Perubahan perilaku tersebut, seperti peningkatan konsumsi makanan,penurunan aktivitas fisik, dan gaya hidup sedentary (malas) akan berpengaruh pada kesehatan remaja di masa mendatang. Salah satunya yaitu risiko terkena diabetes(Luo,et al., 2019).

KAPAN GEJALA PENYAKIT ITU BISA MUNCUL?
Gejala Diabetes Mellitus (DM) Tipe 1 pada anak, yang juga dikenal sebagai DM Juvenile, umumnya timbul setelah kerusakan sel pankreas telah mencapai ≥ 90%. Gejala klasik yang sering ditemukan, baik pada anak maupun orang dewasa, meliputi poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering merasa haus), polifagia (sering merasa lapar), nokturia (sering buang air kecil di malam hari), serta penurunan berat badan. Selain itu, gejala lain yang dapat dirasakan adalah lemas, penglihatan kabur, luka yang sulit sembuh, kesemutan, malaise (rasa tidak enak badan), serta perubahan perilaku. Gejala-gejala tersebut biasanya mulai terlihat ketika kadar gula darah sudah meningkat secara signifikan akibat produksi insulin yang sangat kurang.

DIMANA UMUMNYA PENYAKIT TERSEBUT MENYERANG SISTEM ORGAN DALAM TUBUH?
Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berdampak pada organ-organ vital dalam tubuh. Mempertahankan kadar gula darah yang normal sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi ini.
Organ-organ yang Terpengaruh oleh Diabetes
Tipe-1
1. Jantung dan Pembuluh Darah: Meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, aterosklerosis, dan hipertensi.
2. Saraf (Neuropati): Kerusakan pada saraf akibat tingginya kadar gula dapat menyebabkan kesemutan, kebas, dan nyeri, terutama di kaki. Ini juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.
3. Ginjal (Nefropati): Kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal dapat mengarah pada gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan dialisis atau transplantasi.
4. Mata: Dapat menyebabkan retinopati diabetik, yang merusak pembuluh darah di retina dan berpotensi menyebabkan kebutaan. Risiko katarak dan glaukoma juga meningkat.
5. Kaki: Kerusakan saraf dan aliran darah yang buruk meningkatkan risiko infeksi serius pada kaki, yang bisa berujung pada amputasi jika tidak diobati.
6. Kulit dan Mulut: Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit dan mulut, termasuk infeksi bakteri dan jamur, serta penyakit gusi dan mulut kering

BAGAIMANA CARA PENGOBATAN/ PENYEMBUHAN PENYAKIT?
Pengobatan Diabetes Melitus (DM) juvenil, terutama diabetes tipe 1, memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Menurut panduan praktik klinis yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, terapi insulin adalah komponen utama dalam pengelolaan diabetes tipe- 1. Pasien biasanya memerlukan suntikan insulin secara rutin, yang dapat dilakukan melalui injeksi subkutan atau menggunakan pompa insulin. Dosis insulin harus disesuaikan dengan kebutuhan individu berdasarkan faktor-faktor seperti usia, berat badan, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik. Selain itu, penting bagi pasien untuk melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara teratur untuk menghindari komplikasi seperti hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).


Selain terapi insulin, pengaturan pola makan dan aktivitas fisik juga sangat penting dalam pengelolaan DM juvenil. Pasien disarankan untuk mengikuti diet seimbang dengan memperhatikan asupan karbohidrat, serta memilih makanan dengan indeks glikemik rendah untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Edukasi tentang penghitungan karbohidrat dan cara mengatur dosis insulin berdasarkan makanan yang dikonsumsi sangat diperlukan. Aktivitas fisik yang teratur tidak hanya membantu meningkatkan sensitivitas insulin tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Dukungan psikososial bagi pasien dan keluarga juga menjadi aspek penting dalam manajemen diabetes, karena kondisi ini dapat menimbulkan tantangan emosional yang signifikan.
 
DAFTAR PUSTAKA


Kemenkes R1. n.d. “Diabetes Melitus Pada Anak.” https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2612/diabetes-melitus-pada-anak.

Rizkina R.D, Rizkia A, Widyantari D D, Syafinatunjannah G, Cristagalli G, Bhatara I H, Mufida I, & Susani Y P. (2023). Type 1 Diabetes Mellitus in Children: Diagnosis and Management. Jurnal Biologi Tropis, 23(1), 104–111. https://doi.org/10.29303/jbt.v23i4b.5820
 
Nurvita, Silvia. 2023. “Diabetes Mellitus Tipe 1 Pada Anak Di Indonesia.” PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat 7 (1): 635–39. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/13262.

Putri Hervilanti, and Nur Alam Fajar. 2024. “Analisis Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Pada Remaja.” Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal 6 (8): 3948–58. https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i8.2694.

“Type 1 Diabetes.” n.d. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/symptoms-causes/syc-20353011.

Yati, Niken Prita, Andi Nanis Sacharina Marzuki, Frida Soesanti, Muhammad Faizi, and Bambang Tridjaja A.A.P. 2017. “Diagnosis Dan Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe-1 Pada Anak Dan Remaja.” In PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Diagnosis, 1–16.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun