Proses ini bisa melibatkan terapi pasangan, konseling individu, atau rekonstruksi ulang makna hubungan.
Beberapa pertanyaan penting yang bisa dijadikan refleksi bersama:
- Apa yang sebenarnya hilang dalam hubungan ini sebelum perselingkuhan terjadi?
- Apakah kedua belah pihak merasa didengar dan dipahami?
- Adakah pola masa lalu yang ikut menyumbang pada keputusan tersebut?
Kadang, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu tidak langsung muncul.Â
Tapi ketika keduanya mau duduk bersama, bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mendengarkan, pintu pemulihan bisa terbuka.
Perselingkuhan memang menyakitkan, bahkan bisa mengubah hidup seseorang dalam sekejap.Â
Namun jika kita ingin menyelesaikan masalah ini secara tuntas, kita perlu melihat lebih dalam. Tidak hanya mengutuk tindakan, tapi mencari tahu kenapa itu bisa terjadi.
Seperti halnya pohon yang rindang hanya bisa tumbuh dari akar yang sehat, maka hubungan yang kuat pun hanya bisa bertahan jika kita berani membersihkan akar persoalan, seberapapun pahit dan menyakitkannya.
Kadang, kita tidak bisa menyelamatkan hubungan.Â
Tapi kita selalu bisa menyelamatkan diri dari kebodohan yang sama di masa depan---asal kita cukup berani untuk belajar, bukan hanya menghakimi.
Palembang, 19 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI