Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Utang Keluarga Dibebankan ke Kita Sendiri: Bertanggung Jawab atau Terjebak?

17 Juli 2025   09:25 Diperbarui: 17 Juli 2025   09:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap tersenyum meski dompet kosong---beban utang keluarga kadang tak terlihat dari luar./Ilustrasi Gambar dihasilkan dengan bantuan AI. (17/7/2025)

---

3. Komunikasikan Beban yang Kamu Rasakan

Jangan diam saja tapi mendidih dalam hati. Sampaikan pada keluarga bahwa kamu merasa terbebani.

Gunakan kalimat "saya merasa..." bukan "kamu menyusahkan..."

Contoh:

"Saya merasa makin sulit menabung karena harus menutup cicilan itu. Kita bisa cari solusi bareng?"

---

4. Buat Batas yang Sehat (Boundaries)

Bantu secukupnya, bukan sepenuhnya. Kalau tidak ada perubahan, berhak bilang "tidak".

Strategi: Batasi bantuan hanya pada tahap awal. Selanjutnya, beri dukungan non-finansial seperti bantu cari kerja atau rintis usaha.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun