Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Benarkah Kita Sayang Anak, atau Cuma Takut Dinilai Gagal?

11 Juli 2025   04:55 Diperbarui: 11 Juli 2025   03:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harmoko -- Penulis Penuh Tanya "Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."/Dokumentasi Pribadi 

Anak mengeluh capek belajar, kita bilang, "Papa dulu lebih susah!"

Anak ingin main lebih lama, kita bilang, "Kalau main terus, mau jadi apa?"

Pertanyaannya: apakah kita mendengar, atau hanya menuntut mereka menjadi versi sempurna dari kita yang dulu tak kesampaian?

Kasih Sayang yang Tersamar Ekspektasi

Kita menyebutnya "sayang". Tapi apakah itu kasih, atau ekspektasi yang dibungkus perhatian?

Anak-anak kita tidak meminta sempurna. Mereka meminta dimengerti.

Mereka tak butuh kita jadi guru privat, tapi jadi tempat aman pulang saat dunia luar membingungkan.

Maka pertanyaannya tetap:

Benarkah kita sayang anak?

Atau kita hanya takut gagal dalam penilaian orang lain---keluarga, tetangga, media sosial?

Kalau benar sayang, sudahkah kita izinkan mereka tumbuh sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai trofi yang kita banggakan di grup WhatsApp keluarga?

Harmoko -- Penulis Penuh Tanya
Harmoko -- Penulis Penuh Tanya "Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."/Dokumentasi Pribadi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun