Prolog: Mengapa Tidak Sendiri Saja?
Ada masanya saya merasa bisa melakukan semuanya sendiri. Menyusun strategi, mengelola produksi, mendesain logo, membalas pelanggan, bahkan mengisi spreadsheet keuangan. Dan saya sempat menikmati itu: kebebasan penuh, kecepatan dalam pengambilan keputusan, dan perasaan bangga karena tidak bergantung pada siapa pun.
Tapi, ada titik ketika bisnis saya tumbuh... dan saya justru mulai tumbang.
Saat itulah saya belajar bahwa memilih bermitra bukanlah tanda kelemahan, melainkan tindakan sadar seorang wirausahawan yang ingin bisnisnya lebih besar dari egonya sendiri.
---
Bermitra, Tapi Bukan Sembarangan
Keputusan bermitra adalah buah dari perenungan panjang. Saya memikirkan kembali prinsip-prinsip dalam Strategic Management---terutama dalam konteks strategic alliance. Ini bukan sekadar urusan siapa bisa bawa modal lebih besar atau siapa punya kenalan lebih banyak. Ini tentang siapa yang bisa melengkapi kekurangan saya, bukan menyaingi kelebihan saya.
Saya bertanya pada diri sendiri:
Apakah saya siap berbagi kendali?
Apakah saya siap berkompromi?