Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi HRD Idaman Kandidat Pelamar Kerja

27 Juni 2025   04:12 Diperbarui: 27 Juni 2025   04:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

"Kenapa kamu tertarik melamar di perusahaan ini?"

Pertanyaan sejuta umat dari HRD yang kadang bikin pelamar merasa sedang ikut audisi acara TV: gugup, gemetar, dan berharap tidak salah menyebut nama perusahaan. 

Tapi pernah nggak sih dibalik? Apa HRD pernah nanya ke cermin: "Apa aku sudah jadi HRD idaman?"

Di era digital yang serba cepat dan penuh meme ini, ekspektasi pelamar kerja (terutama generasi Z dan milenial) juga ikut berevolusi. 

Mereka nggak cuma cari gaji dan tunjangan BPJS, tapi juga cari HRD yang relatable, komunikatif, dan manusiawi. 

HRD bukan lagi sekadar 'penjaga gerbang' rekrutmen, tapi jadi brand ambassador pertama perusahaan.

Yuk, kita bahas dengan gaya santai: bagaimana sih caranya menjadi HRD idaman?

Pertama. Ekspresi Wajah Jangan Kayak Token Listrik Hampir Habis

Kandidat sudah cukup gugup, jangan ditambah dengan tatapan HRD yang kaku kayak soal ujian nasional. 

Senyuman kecil bisa mencairkan suasana. Ingat, HRD yang ramah lebih disukai daripada HRD yang terlihat sedang menghitung utang negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun