"Kenapa resign?"
"Kenapa IPK-nya kecil?"
"Kamu yakin mampu kerja di bawah tekanan?"
"Gaji kamu sebelumnya berapa?"
Bagi banyak pencari kerja, sesi interview terasa bukan seperti proses mengenal, tapi lebih mirip interogasi di ruang penyidikan.Â
Nada bicara tegang, ekspresi HR datar, dan pertanyaan menjurus ke penghakiman. Pertanyaannya sederhana: apakah ini perlu.
Interview: Ajang Saling Kenal, Bukan Saling Tuduh
Wawancara kerja seharusnya menjadi momen saling mengenal antara kandidat dan perusahaan.Â
Sama-sama ingin tahu: cocokkah kita kerja bareng? Tapi sayangnya, banyak HRD---atau user---yang masih memperlakukan wawancara sebagai proses seleksi satu arah, bahkan semacam ujian kelayakan dengan tekanan mental.
Padahal, rekrutmen zaman sekarang bukan hanya mencari hard skill dan pengalaman, tapi juga chemistry, fit, dan kepercayaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!