Paylater Bukan Musuh, Tapi Harus Dikenali Risikonya
Pakar keuangan pribadi, Ligwina Hananto, menekankan bahwa paylater bukanlah instrumen jahat, tetapi harus digunakan secara bertanggung jawab.Â
"Gunakan paylater hanya untuk kebutuhan yang sudah direncanakan dan memiliki nilai produktif.Â
Jangan pernah tergoda oleh promo semata," ujar Ligwina dalam sebuah seminar daring bertajuk Generasi Finansial Cerdas yang diadakan pada Mei 2025.
Ia menyarankan agar pengguna menetapkan batas maksimal penggunaan paylater, memprioritaskan pembayaran lunas tepat waktu, serta menyusun anggaran bulanan yang disiplin.Â
Jika memungkinkan, sebaiknya memanfaatkan fitur paylater hanya dalam keadaan darurat, misalnya untuk membeli tiket kereta ketika harus menghadiri acara penting, bukan untuk memburu diskon di tengah malam.
Di sisi lain, OJK dan Bank Indonesia tengah memperkuat regulasi terkait layanan buy now pay later.Â
Salah satunya adalah kewajiban penyedia paylater untuk menyampaikan simulasi total pembayaran secara transparan, termasuk bunga dan denda keterlambatan.Â
Langkah ini bertujuan mencegah praktik yang menyesatkan konsumen dan memastikan mereka memahami kewajiban finansial yang mereka emban.
Literasi Keuangan sebagai Fondasi
Kunci utama untuk menghindari jebakan paylater adalah literasi keuangan yang kuat.Â