Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Normal Baru Bukan Hal Baru bagi Sektor Perhotelan: Adaptasi, Inovasi, dan Ketahanan di Tengah Perubahan

25 Mei 2025   05:02 Diperbarui: 25 Mei 2025   05:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi restoran di Hotel Dafam Express, Jakarta Pusat, Tampak tutup (KOMPAS/PAJAR RAMADHAN)

2. Teknologi:

Digitalisasi menjadi jawaban atas tuntutan efisiensi dan keamanan. Banyak hotel yang kini mengandalkan aplikasi untuk layanan kamar, sistem pemesanan digital, serta pembayaran nirsentuh (cashless). Hotel-hotel besar bahkan mulai menerapkan sistem smart room yang memungkinkan tamu mengatur lampu, AC, dan televisi hanya melalui ponsel.

3. Komunikasi:

Transparansi menjadi kunci kepercayaan. Hotel-hotel dituntut untuk menyampaikan secara terbuka langkah-langkah pencegahan yang mereka lakukan agar tamu merasa aman. Saluran komunikasi seperti media sosial, email, dan situs resmi menjadi wadah untuk menyampaikan protokol, sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment), serta kebijakan refund selama pandemi.

Sertifikasi CHSE: Langkah Strategis untuk Kepercayaan Konsumen

Sejak akhir 2020, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program sertifikasi CHSE bagi pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel. Sertifikasi ini bertujuan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa pelaku usaha telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bagi hotel, memiliki sertifikat CHSE bukan hanya soal legalitas, tapi juga kredibilitas. Di tengah persaingan yang ketat dan kepercayaan publik yang rapuh akibat pandemi, label CHSE menjadi semacam "jaminan mutu" yang sangat berharga. Hotel yang bersertifikat akan lebih mudah menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama dari segmen keluarga dan bisnis.

Perubahan Pola Wisata dan Perilaku Tamu

Normal baru juga membawa perubahan besar dalam pola wisata dan perilaku tamu hotel. Wisatawan kini lebih berhati-hati dalam memilih tempat menginap. Faktor kebersihan, keamanan, dan privasi menjadi pertimbangan utama, menggeser popularitas hotel berbasis keramaian seperti hostel dan dormitory.

Selain itu, muncul pula tren staycation---yakni liburan singkat di hotel yang berada dalam satu kota atau wilayah. Staycation menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin beristirahat tanpa risiko bepergian jauh. Hotel-hotel pun merespons tren ini dengan menyediakan paket spesial, seperti diskon kamar, layanan sarapan di kamar, hingga akses eksklusif ke fasilitas tertentu.

Peran Teknologi dan Inovasi Layanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun