Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji Tanpa Izin: Risiko Besar di Balik Niat Suci

22 Mei 2025   07:24 Diperbarui: 22 Mei 2025   07:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeriksaan Berlapis di Mekkah

Dengan semakin padatnya jemaah yang tiba di Mekkah, aparat keamanan Arab Saudi meningkatkan intensitas pemeriksaan. Beberapa lapis pengecekan diberlakukan di jalan-jalan utama dan kawasan sekitar Masjidil Haram. Hal ini bukan tanpa alasan. Selain untuk mengendalikan arus jemaah, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk menindak para pelanggar visa.

Kepala Daerah Kerja Mekkah, Ali Machzumi, mengingatkan seluruh jemaah haji untuk selalu membawa kartu Nusuk atau visa haji resmi setiap kali bepergian. Kartu ini menjadi bukti legalitas sebagai jemaah haji dan sekaligus alat kontrol bagi petugas. Tanpa kartu tersebut, jemaah berisiko dianggap ilegal dan bisa diamankan oleh aparat.

Tantangan dan Edukasi Berkelanjutan

Maraknya praktik haji ilegal menunjukkan masih perlunya edukasi menyeluruh kepada masyarakat mengenai prosedur berhaji. Sosialisasi dari Kementerian Agama, ormas Islam, hingga tokoh masyarakat perlu terus digalakkan, terutama menjelang musim haji. Perlu ditekankan bahwa keinginan untuk berhaji harus dibarengi dengan sikap patuh terhadap aturan.

Di satu sisi, kita memahami semangat dan keinginan kuat masyarakat untuk berhaji. Namun di sisi lain, kepatuhan terhadap hukum negara tuan rumah adalah bagian dari etika dan tanggung jawab sebagai tamu di negeri orang. Tidak semua niat baik berujung kebaikan jika tidak dijalankan dengan cara yang benar.

Kesimpulan: Niat Baik Perlu Jalan yang Sah

Ibadah haji adalah puncak spiritual yang sangat didambakan umat Islam. Namun untuk mencapainya, diperlukan kesabaran, keikhlasan, dan kepatuhan terhadap aturan. Pemerintah Indonesia telah menyediakan jalur yang sah dan berusaha maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah.

Bagi masyarakat yang tergoda menggunakan jalan pintas melalui visa non-haji, perlu dipahami bahwa konsekuensinya tidak main-main. Selain denda dan cekal, mereka juga kehilangan kesempatan berhaji secara resmi di masa depan.

Haji bukan sekadar ritual fisik, melainkan juga ujian moral dan kedisiplinan. Maka, marilah kita jadikan musim haji ini sebagai momentum pembelajaran bersama: bahwa niat baik harus ditempuh dengan cara yang baik pula.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun