Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemilihan Paus Leo XIV: Kejutan Rohani yang Mengajak pada Dialog dan Jembatan Kasih

9 Mei 2025   06:16 Diperbarui: 9 Mei 2025   06:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AFP/ANDREJ ISAKOVIC Paus Leo XIV menyapa umat dari balkon Basilika Santo Petrus, Kamis, (8/5/2025). Sumber: Kompas.id

Paus Leo XIV tampaknya menyadari risiko fragmentasi ini dan hendak memulihkan semangat kesatuan. Dalam homilinya, ia berkata, "Gereja bukanlah kubu-kubu yang saling berseberangan, melainkan rumah di mana semua anak Allah dipanggil untuk bertumbuh bersama."

Pesannya ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga menunjukkan arah pastoral yang inklusif dan kolaboratif. Ia mengajak umat untuk tidak terjebak dalam debat tanpa ujung, melainkan untuk kembali pada inti Injil: kasih, pengampunan, dan pelayanan.

Hubungan Lintas Iman

Dalam konteks dunia yang penuh konflik agama dan ideologi, komitmen terhadap dialog lintas iman menjadi semakin penting. Paus Leo XIV menunjukkan keseriusannya dalam hal ini dengan segera menyampaikan salam persaudaraan kepada para pemimpin agama lain, termasuk dari Islam, Yahudi, Hindu, dan Buddha.

Ia menegaskan bahwa "dunia tidak membutuhkan benteng baru, tetapi jembatan-jembatan yang mampu menyeberangkan manusia dari ketakutan menuju pengharapan." Ungkapan ini mencerminkan semangat konsili Vatikan II yang menekankan pentingnya keterbukaan dan kolaborasi antarumat beragama.

Tantangan Global: Lingkungan dan Migrasi

Paus Leo XIV juga mewarisi sejumlah persoalan global yang menuntut respons moral dan spiritual dari Gereja. Perubahan iklim, krisis migrasi, ketimpangan sosial, dan dampak teknologi terhadap kemanusiaan adalah isu-isu yang menuntut perhatian serius.

Dalam pernyataan awalnya, Paus menegaskan komitmen untuk melanjutkan ajaran Paus Fransiskus, terutama dalam hal ekologi integral. Ia menyebut Bumi sebagai "rumah bersama yang sedang terluka" dan menyerukan tindakan konkret dari semua umat manusia untuk merawat ciptaan.

Ia juga menaruh perhatian pada nasib para pengungsi dan imigran, yang kerap dipolitisasi dan dikorbankan demi kepentingan nasionalisme sempit. "Wajah Kristus ada dalam setiap orang yang terusir dari tanah kelahirannya," katanya dengan tegas.

Harapan Baru di Tengah Ketidakpastian

Pemilihan Paus Leo XIV membawa harapan baru bagi banyak orang. Di tengah dunia yang makin terpolarisasi dan penuh ketegangan, kehadiran seorang pemimpin rohani yang tenang, reflektif, dan terbuka terhadap dialog memberikan sinyal positif bagi arah Gereja ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun