Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Masker Deteksi Penyakit Ginjal Kronis

8 Mei 2025   05:06 Diperbarui: 8 Mei 2025   05:06 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker Deteksi Penyakit Ginjal Kronis (Sumber: EurekAlert!)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan CKD. 

Namun, angka ini diyakini lebih besar karena banyak kasus CKD tidak terdiagnosis, terutama pada stadium awal. 

Hal ini disebabkan oleh gejala penyakit yang sering kali tidak spesifik dan perlahan muncul seiring waktu.

Prosedur diagnostik standar untuk CKD saat ini melibatkan pengujian sampel darah dan urin untuk mengukur kadar kreatinin, urea, serta estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR). 

Meskipun metode ini akurat, mereka memerlukan pengambilan sampel oleh tenaga medis serta laboratorium yang memadai. 

Oleh karena itu, keberadaan sistem deteksi yang sederhana, cepat, dan tidak memerlukan prosedur invasif menjadi sangat penting, terutama untuk skrining awal di komunitas.

Sensor Napas sebagai Alternatif Diagnostik

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mulai mengeksplorasi potensi napas manusia sebagai sumber informasi diagnostik. 

Napas mengandung ratusan senyawa volatil yang dapat merefleksikan kondisi metabolisme tubuh. 

Pada penderita CKD, diketahui bahwa terdapat peningkatan kadar amonia, etanol, propanol, dan aseton dalam napas. 

Senyawa-senyawa ini merupakan hasil samping dari proses metabolisme yang terganggu akibat kerusakan fungsi ginjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun