[caption id="attachment_184765" align="aligncenter" width="550" caption="Gili trawangan, blue sky blue water with white sands, dream Island in Lombok (harjasaputra)"][/caption]
Sejuta pesona keindahan alam dan obyek wisata di Gili Trawangan, Pulau Lombok terhampar luas dan terkonsep secara apik. Pulau impian bagi para pelancong. Beruntung penulis punya kesempatan untuk menjelajahi sudut demi sudut eksotisnya Gili Trawangan. Rabu (20/06/2012) mendapat titah dari bos untuk pergi ke Lombok. Maklum sebagai bawahan harus siap kapanpun. Tanpa perlu menolak, karena memang mengunjungi Lombok tak ada bosannya meskipun sudah sering menjenguk tempat ini hampir 3 bulan sekali. Bagaimana bisa bosan, sejak hobi jeprat-jepret setaun lalu, tempat-tempat indah masih belum dijelajahi semua di Lombok ini. Segera booking tiket pesawat untuk keberangkatan hari Kamis, meskipun dapat harga tiket yang agak mahal tak mengurungkan rencana. Karena bertepatan dengan masa liburan sekolah harga tiket melambung hingga dua kali lipat. Biasanya dapat harga di kisaran 700-800 ribu rupiah, tapi hari itu kena harga 1.4 juta sekian. Hanya tiket dari Batavia Air yang tersisa. Lion Air, Garuda, dan maskapai lain full booking.
Kamis (21/06/2012) pukul 16.30 WIB sudah berada di Bandara Soekarno Hatta terminal 1C, satu jam sebelum keberangkatan. Tapi malang, pada saat check in di loket diberitahu bahwa pesawat akan mengalami keterlambatan (delay) selama 1 jam. Tak apalah menunggu 1 jam, pikir saya dalam hati. Menunggu di bandara hingga pukul 17.50 WIB, tapi belum juga boarding, diumumkan lagi oleh operator di pengeras suara bahwa Batavia Air rute Jakarta-Lombok mengalami keterlambatan hingga pukul 19.00 WIB karena alasan operasional. Mungkin ini pelajaran untuk bersabar, menunggu lagi hingga 3 jam. Para penumpang lain sudah mulai ribut.
Syukurlah, akhirnya diumumkan juga pada pukul 19.05 WIB untuk menaiki pesawat. Singkat cerita tiba di Bandara International Lombok (BIL) pada pukul 23.30 WITA. Sudah ada Ruslan, teman yang selalu setia menemani di Lombok. Langsung menuju Mataram untuk mencari hotel. Hidup memang penuh perjuangan. Hotel-hotel ternyata penuh, sudah 5 hotel dihampiri, jawabannya masih sama: Full. Ada satu hotel yang masih kosong tapi hanya bisa menginap sehari karena besoknya akan ada rombongan masuk katanya. Tak apalah, yang penting ada tempat menginap malam itu, besok bisa cari lagi hotel yang lain.
Jumat (22/06/2012) setelah check out bergegas mencari hotel lain, beruntung dapat meskipun dengan harga agak tinggi. Untuk Hotel bintang dua, tipe kamar Deluxe harga di kisaran 350 ribu, VIP 450 ribu. Untuk hotel bintang 3 di kisaran 600 ribuan. Dapat kamar hanya tipe VIP di hotel bintang dua. Tadinya berniat mencari hotel yang agak murah, biasanya harganya di kisaran 150-200 ribu. Tapi semua penuh. Hari Jumat digunakan untuk berkeliling ke Lombok Utara untuk menunaikan tugas.
Yiha, It’s Time to Explore Gili Trawangan!
Setelah semua tugas ditunaikan, tiba waktu untuk jalan-jalan. Uang pribadi tentunya, untuk mencari obyek foto. Diputuskan untuk pergi ke Gili Trawangan, tempat yang belum saya kunjungi di Lombok. Perjalanan dari Mataram ke Gili Trawangan ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Rutenya adalah Mataram – Pelabuhan Bangsal – Gili Trawangan. Perjalanan Mataram ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara lancar. Jalannya juga mulus dipenuhi oleh pemandangan yang luar biasa. Meskipun jalan berkelok-kelok menanjak dan menurun seperti jalan di puncak tapi tak akan membosankan. Pohon-pohon besar yang rimbun dengan bebukitan yang menghijau nampak jelas di depan mata. Monyet-monyet hutan berlarian di pinggir jalan. Pemandangan yang indah.
[caption id="attachment_184768" align="aligncenter" width="532" caption="Pemandangan sepanjang jalan ke Gili Trawangan lewat Manggala Lombok Utara (harjasaputra)"]
Tiba di Gili Trawangan disajikan pemandangan yang luar biasa indah. Seakan masuk ke Hawaii atau Miami Beach (hehe). Banyak orang asing yang sedang berjemur di sisi pantai. Pemandangan yang baru saya lihat. Maklum belum pernah main ke pantai yang banyak bule lagi berjemur. Banyak juga terlihat turis asing dari kebangsaan Asia yang berjemur. Bukan hanya bule. Orang Indonesia pun banyak. Berbaur menjadi satu.
Tak ada biaya masuk untuk memasuki Gili Trawangan alias free charge.
[caption id="attachment_184775" align="aligncenter" width="548" caption="Pengunjung berpose di papan selamat datang (harjasaputra)"]