Mohon tunggu...
harizon megiantoni
harizon megiantoni Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa IAIN Curup

belajarlah selagi bodoh

Selanjutnya

Tutup

Money

Filsafat Ekonomi dan Konsumsi

2 Juli 2020   15:14 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Konsumsi dan kepuasan publik dalam Islam tidak dilarang Umat Islam untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan untuk pemenuhan martabat manusia.Memang segala yang ada di bumi ini ditakdirkan untuk manusia, tetapi manusia adalah manusia diperintahkan untuk mengkonsumsi barang / jasa yang keduanya halal dan masuk akal dan tidak berlebihan.

Pemenuhan keinginan atau kebutuhan tetap ada diizinkan selama itu menambah maslahah atau tidak membahayakan. Rasional konsumen adalah komoditas konsumen yang cerdas untuk menentukan manfaat bagi diri mereka sendiri yang akan dikonsumsi dalam barang yang akan dikonsumsi dan kepentingan publik maka masyarakat akan melakukan perbaikan perekonomian di indonesia dan apabila menjadi suatu yang membebankan masyarakat akan terjadi penurunan perekonomian.

Kata Kunci : konsumsi dan teori ekonomi umat

PENDAHULUAN

 Konsumsi secara pemenuhan terhadap kebutuhan akan memberikan dampak atau manfaat pada fisik, spiritual, intelektual ataupun material, sedang pemenuhan keinginan akan menambah kepuasan atau manfaat psikis di samping manfaat . Jika suatu kebutuhan diinginkan oleh seorang, maka pemenuhan kebutuhan tersebut akan melahirkan maslahah sekaligus kepuasan secara umum, namun jika pemenuhan kebutuhan tidak dilandasi keinginan seseorang, maka hanya akan  sekedar memberikan manfaat saja.

Modus konsumsi yang baik, menurut Nabi, adalah sepertiga untuk disedekahkan, sepertiga untuk dikonsumsi sendiri, dan sepertiga lagi untuk investasi dalam perekonomian yang akan di terapkan di indonesia dalam beberapa hal yang akan menjadi perekonomian yang baik

Konsumen rasional adalah konsumen yang secara cerdas, baik itu dalam menentukan komoditas untuk kemaslahatan diri sendiri (maslahat al-ifrad) dan kemaslahatan umum (maslaha al-ammah). Indikator konsumen rasional dapat dilihat diantaranya dari perilaku konsumsinya yang tidak tarf atau tidak hidup bermewah-mewahan, israf, tabdzir dan safih. (Said Sa‟ad Marthon) mengatakan pemberdayaan dapat terwujud harus melalui konsumsi dapat terwujud dengan beberapa aturan yang dapat dijadikan sebagai pegangan untuk mewujudkan rasionalitas dalam konsumsi: Tidak boleh hidup bermewah-mewahan, Pelelangan Israf, Tabdzir dan Safih, Keseimbangan dalam mengonsumsi suatu barang, dan Larangan berkonsumsi atas barang dan jasa yang membahayakan.

Penjelasan tersebut menggaris bawahi konsumsi sangat penting karena bagian dari agregat demand dan pendapatan nasional. Hal ini tidak berarti kita menginginkan masyarakat konsumtif. Pemberdayaan menekankan adanya otonomi komunitas dalam pengambilan keputusan, kemandirian dan keswadayaan lokal yang ada di indonesia, demokrasi dan belajar dari pengalaman sejarah ekonomi islam dalam perekonomian umat. Esensinya ada pada partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan perubahan masyarakatnya dan lingkungan permasyarakatan dalam perekonomian islam dalam mengonsumsi suatu barang.

Pembahasan

Tujuan yang utama alam konsumsi seoarang muslim adalah sebagai sarana penolong untuk beribadah kepada Allah dan menaati ajaranya. Sesungguhnya mengkonsusmsi sesuatu dengan niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengamdian kepada Allah akan menjadikan konsusmsi itu bemilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan pahala. Konsusmsi dalam perspektif ekonomi konvensional dinilai sebagai tujuan terbesar dalam kehidupan dan segala bentuk kegiatan ekonomi. Bahkan ukuran kebahagiaan dalam dunia dan akhirat maka dalam berbagai kegiatan perkonomian dalam islam dan prekonomian seluruh rakyat atau umat islam yang akan kita pelajari dalam suatu hal perekonomian

 Dalam islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah SWT kepada sang Khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Dalam suatu pemanfaatan yang telah diberikan kepada sang Khalifah adalah kegiatan ekonomi umum dan lebih sempit lagi kegiatan konsumsi. Islam mengajarkan berbagai hal kepada sang khalifah untuk memakai dasar yang benar agar mendapatkan keridhaan dari Allah swt dan apabila dilakukan secara terus menerus akan terjadi beberapa hal yang tidak baik dalam perekonomian inonesia dan perekonomian global akan menjadi perbaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun