Blog sebenarnya tidak memiliki standarisasi panjang tulisan. Namun, pada umumnya, tulisan yang terlalu panjang cenderung membosankan. Pesan utama yang akan disampaikan pun bisa kabur atau tidak jelas saking banyaknya materi yang ditulis.
Sulinya berhenti menulis juga diartikan keinginan kita untuk menulis sukar dikendalikan. Kita sepertinya ingin menulis setiap waktu alias ketagihan menulis. Kondisi tersebut harus diatasi, kecuali Anda berprofesi sebagai penulis. Tentu bukan sesuatu yang bijak, nge-blog yang merupakan aktivitas sampingan, mengganggu pekerjaan utama kita.
Seluruh tantangan itu bukan merupakan alasan kita berhenti menulis. Menulis harus tetap dilakukan sembari mengatasi tantangannya. Langkah pertama adalah paksa diri anda untuk menulis. Awalnya memang berat memulai kalimat pertama. Tapi, jika telah terbiasa, bukan sesuatu memusingkan lagi memulai tulisan.
Berikutnya, jadikan menulis sebagai kebiasaan. Ahli psikologi mengatakan bahwa kebiasaan akan terbentuk setelah minimal ada pengulangan aktivitas sebanyak 21 kali. Silahkan dibuktikan.
Lalu, jangan terlalu pusing dengan judul. Tidak perlu terlalu memaksakan diri menciptakan judul yang wah tapi tidak nyambung dengan isi tulisan. Cukup susun kata-kata sederhana yang mewakili atau menggambarkan isi tulisan.Â
Terus kalau judulnya tidak menarik gimana? Ya itu risiko menulis. Tidak masalah, dengan banyak berlatih maka lama kelamaan insting akan terlatih membuat judul yang baik.
Terakhir, menulis pun perlu pengendalian diri. Sangat tidak tepat, garagara ketagihan nge-blog, aktivitas hidup berharga lainnya diabaikan. Tentukan waktu untuk menulis. Batasilah seperlunya, baik kuantitas menulis, durasi waktu, maupun panjang tulisan.Â
Kata kunci terpenting adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.
Mari menulis! bagikan sesederhana apapun pengetahuan kita selama itu bermanfaat bagi banyak orang...