Mohon tunggu...
Indrati Harimurti
Indrati Harimurti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mak ne Si Nang, isaku iki

Selanjutnya

Tutup

Humor

Duda Pulang Kampung

28 Oktober 2013   12:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Setelah lama tak terdengar kabarmu tiba-tiba kamu menelponku. ” Piye kabare, Aku mau pulang nih”. Senang juga mendengar suara temen akrabku di kejauhan. ”Ya sudah aku tunggu nanti sampai di Semarang. ”

Saatnya tiba bertemu dengan Pak Mun,setelah sekian lama hanya SMS an dan bertelepon. Teman lamaku, teman akrabku, teman seperjuangan kuliah. Seisi rumah sudah menyambut hangat kehadirannya. Karena kabar tidak enak tentang perceraiannyamembuatnya harus balik ke kampung halaman. Dari luar kota Pak Mun ke Semarang dengan kedua lelakinya. Aku dan istriku sangat terharu. Kasihan juga anak-anak jadi korban perceraian. Salah apa mereka.

Balik lagi ke temanku Pak Mun. Tubuhnya tambah tambun, sepertinya kurang terawat tambunnya, tapi Alhamdulillahibadahnya tetap rajin. Jempol lah. Setibanya di Semarang, kami sekeluarga mengajak jalan-jalan anak-anak untuk melihat Semarang. Tak lupa saya telpon teman-teman satu alumni kuliah yang masih nangkring di Semarang. Setidaknyaitu menambah peluang untuk bekerja di salah satu teman yang sudah punya usaha.

Sudah tiba hari Senin pagi, saatnya dia minta ijin pulang. Dia pun berpamitan kepada istriku dan anak-anakku. Sedih melihat anak-anaknya, karena mereka belum mendaftar lagi sekolah di kota kelahiran Pak Mun. “Aku muleh(pulang) sik, yo.” Kata Pak Mun. “ Yo wis, tak anter ke Terminal.” Jawabku.

“Wah, Lek ada yang kurang.” Kata Pak Mun kepadaku

“Apa lagi, ada yang ketinggalan?” tanyaku pada Pak Mun

“ Sangu ne endi (uang saku nya mana) ?” Pinta Pak Mun

Aku pun cuma bisa tersenyum dan nepuk jidat, “ Lha emang aku Bapakmu? ” sambil membuka dompet memberikan beberapa lembar uang merah, walau bagaimanapun tetap tidak tega. Salam bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun