"Mas Udin kayanya cocok kalau ambil yang standarnya lebih tinggi. Coba buka-buka di geti.id."
"Get, apaan..?" Udin kebingungan.
"Geti dot id. Jadi yang menciptakan pelatihannya bukan semacam ruang guru saja. Banyak fasilitator lainnya. Dan kelebihan yang geti ini adalah kena memang benar-benar lembaga pelatihan. Kampusnya beneran ada, pengajarnya juga jelas dan bersertiifikat." Jelas Sucipto sambil merapikan kemejanya yang sebenarnya sudah rapi juga.Â
"Wah berarti ga ada tuh yang sekedar mancing dan bikin kue doang?" Jajang kembali menimpali.Â
"Kalau di geti, fokusnya kepada digital marketing, entreprenurship, dan usaha-usaha kreatif, buka aja situsnya," jawab Sucipto dengan yakin.
Mereka lalu bersama-sama membuka situs geti lewat HP milik Sabeni. Benar saja, di sana ada pelatihan CRM, fotografi, strategi memasang google ads, hingga tekik presentasi yang baik agar luwes berjualan di depan klien.Â
"Nah ini baru namanya pelatihan bermutu," kata Udin dengan mata berbinar-binar. Sudah terbayang olehnya pelatihan mana saja yang akan ia ambil.Â
"Iya, dan ada temu muka lewat onlinenya kalau kita butuh bimbingan langsung dari pengajar. Jadi bukan sekedar nonton video aja. Ada bimbingan dan evaluasinya." Jelas Sucipto.Â
Akhirnya pertanyaan Udin terjawab sudah. Ia tak ragu lagi mendaftarkan diri untuk pelatihan prakerja. Ternyata banyak juga pelatihan-pelatihan bermutu di antara sekian banyak pelatihan aneh yang diributkan di media sosial.
Dan mentari pun beranjak ke arah barat, membuat Pondok Arem semakin ramai dengan para pemain gaple yang kembali siap menghiasi hari-hari new normal, dengan tetap memenuhi standar kesehatan tentunya.Â