Aku benci waktu, kamu tahu itu.
Selaksa rayap yang menggerogoti usia, pigura yang memenuhi dinding-dinding bisu hanya bagian dari fatamorgana.
Jujur, aku mengharapkanmu, tapi itu sudah tak perlu.
Kamu adalah senja untuk malam-malamku yang kelam.
Akan sulit memahami bila distorsi waktu semakin menguat
Membuat partikel-partikel sel dalam tubuhku tak stabil dan menjadikan jiwa yang labil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!