Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cerdas Saat Usia Produktif, Sehat Saat Menua

21 Juni 2022   15:04 Diperbarui: 22 Juni 2022   20:06 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita usia produktif sedang bekerja (Freepik.com)

JUMLAH populasi usia produktif yang makin bertambah ibarat dua sisi mata uang. Jika mereka memperoleh pendidikan yang baik dari segi pendidikan umum dan akhlak, tentunya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mereka adalah aset berharga untuk meningkatkan kemajuannya suatu negara.

Sebaliknya, populasi usia produktif ini akan menjadi beban negara bila pendidikan mereka kurang mendapatkan perhatian. 

Nelson Mandela, mendiang presiden Afrika Selatan, pernah mengatakan bahwa senjata yang ampuh untuk bisa mengubah dunia adalah pendidikan. Pernyataan tersebut lahir dari pengalamannya memimpin sehingga mampu mengangkat derajat negaranya menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Agar bisa bertahan dalam kondisi yang kurang menguntungkan seperti saat ini, orang-orang yang berada pada usia produktif mesti berpikir cerdas dan bersikap bijak. Berikut kiat yang bisa dilakukan:

Memperluas Jaringan Pertemanan

Pendidikan punya peran penting dalam pergaulan. Makin tinggi pendidikan makin meningkat pula kepercayaan diri seseorang. Jaringan pergaulannya lebih luas dan informasi peluang kerja akan mudah didapatkan. Golongan produktif ini lebih mudah mengisi lowongan kerja.

Meningkatkan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter juga sangat mendukung keberhasilan seseorang. Orang yang jujur menuliskan biodata dan kemampuan dirinya dalam CV saat melamar kerja tentu memudahkan dirinya ketika dipanggil untuk wawancara. Ia punya nilai lebih dibandingkan orang yang tidak jujur.

Selain jujur, sikap yang harus dimiliki oleh para usia produktif supaya mudah mencari kerja adalah menjauhi kesombongan. "Jangan sombong, tak ada yang suka dengan orang arogan." Begitu kira-kira hukum yang berlaku di masyarakat. Saat wawancara, hindari berlaku sombong. Melebih-lebihkan kemampuan diri yang tidak sesuai dengan kenyataan. Pewawancara akan dengan mudah mencoret nama si arogan dari daftar pelamar kerja.

Pendidikan tinggi yang ditunjang karakter bagus tentu pilihan utama para pemilik perusahaan. Saat ini jajaran HRD perusahaan menilai kepribadian pelamar kerja bisa dengan melihat postingan mereka di media sosial. Pelamar yang media sosialnya dominan berkonten negatif, jangan harap dapat panggilan untuk diwawancarai.

Menjalani Gaya Hidup Sehat dan Hemat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun