Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mewarnai Kehidupan Sosial dengan Kearifan Peribahasa

30 Juni 2021   11:53 Diperbarui: 30 Juni 2021   12:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa di atas menunjukkan pentingnya rasa kebersamaan dalam persahabatan. Perasaan ini akan memotivasi orang untuk saling menghargai. Mereka tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. 

Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu 

Peribahasa ini bisa diartikan biarpun rintangan menghadang langkah saat berbuat kebaikan, namun kita tidak boleh putus asa. Setiap tindakan pasti ada yang mendukung atau sebaliknya. Jika menilai tindakan tersebut untuk kepentingan orang banyak maka tetapkan hati mewujudkannya.

Bergantung pada akar lapuk

Peribahasa di atas mengisyaratkan arti bahwa mengharapkan pertolongan dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan. Sebagai makhluk yang punya keterbatasan, sudah barang tentu kita tak bisa mencukupi kebutuhan diri kita sendiri.

Ada hal-hal lain yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Misalnya, karena tidak punya kendaraan kita butuh bantuan orang lain agar bisa terwujud kehendak kita. Namun tidak semua orang bisa membantu karena terkendala keterbatasan masing-masing.


Bermain air basah, bermain api hangus 

Peribahasa ini menunjukkan arti setiap pekerjaan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Kita bisa mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya memikirkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu perbuatan. Menimbang untung rugi perbuatan tersebut. 

Besar pasak daripada tiang 

Peribahasa ini biasanya digunakan orang-orang untuk menyinggung urusan rumah tangga dalam hal belanja. Seperti diketahui, orang berumah tangga pasti tak luput dari belanja. Orang yang bijak akan mempertimbangkan besar uang pemasukan sebelum membeli suatu barang. Jika orang tersebut tak mengindahkan aturan tersebut, bolehlah dikatakan peribahasa ini ditujukan buat dirinya.

Biduk lalu kiambang bertaut 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun