Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menangkal Berbagai Penyakit dengan Rajin Berlari

29 Oktober 2017   03:20 Diperbarui: 29 Oktober 2017   03:20 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay.com

Hari masih pagi namun di rumah Pak Raga nampak ada keributan kecil. Anaknya yang sulung, Ola, sibuk mencari sesuatu di rak sepatu di beranda rumah.

"Ma, mana sepatu olahraga Ola?"

"Lho, kok malah tanya Mama! Kamu taruh di mana?"

"Di rak sepatu, tapi kok tak ada!

"Cari dulu yang teliti, di situ banyak sepatu!"

"Oh, ini! Sudah ketemu, maafkan Ola ya, Ma. Soalnya tadi ditumpukan paling bawah!"


"Ada apa Ola, masih pagi meributkan sepatu?"

"Ola diajak teman-teman, mau lari di lapangan bola depan perumahan, Pa!"

"O, bagus itu. Untuk anak seusiamu, olahraga lari bisa menyehatkan sekaligus sarana rekreasi yang menyenangkan!"

"Selamat pagi, Om. Ayo Ola, kita ke lapangan mumpung masih pagi," kata salah seorang teman Ola.

"Selamat pagi juga anak-anak. Silakan berolahraga. Sebentar, Om mau tanya, kenapa kalian suka lari?"

"Ikut-ikutan, Om!" teman-teman Ola menjawab serentak sambil tersenyum geli.

"Ikut-iktan untuk perkara yang positif seperti melakukan olahraga lari adalah baik, anak-anak. Tahukah kalian bahwa lari bisa bikin orang yang melakukannya menjadi bahagia?

"Benar, Om, apalagi kalau lari dengan banyak orang?"

"Ini menurut sumber berita yang Om baca, bahwa olahraga lari merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi hormon endocannabinoid dalam jumlah besar. Hormon inilah yang membuat orang merasa senang. Apakah kalian ingin bahagia? Maka olahraga lari adalah pilihan yang tepat!"

"Dampak yang nyata tentu tubuh menjadi sehat. Kalau tubuh sehat maka kebahagiaan akan didapat! Selain itu, apa manfaat yang diperoleh jika kita membiasakan berlari, Om?"

"Berdasarkan hasil sebuah penelitian, ternyata kalau orang usia lanjut rutin berlari akan memiliki ketajaman ingatan yang lebih baik. Mereka juga mendapatkan nilai lebih tinggi pada tes mental. Kesimpulannya, untuk mencegah pikun atau kehilangan ingatan, mulailah berlari!

"Wah, itu artinya olahraga lari juga bisa dilakukan orang tua!"

"Betul! Memang olahraga lari boleh dilakukan semua usia. Dan dengan melakukan olahraga lari secara rutin, tubuh kita akan semakin sehat dan kuat sehingga dapat mencegah dari serangan berbagai penyakit. Pelari wanita memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker payudara. Berlari juga mengurangi risiko terkena stroke. Banyak dokter menganjurkan olahraga lari sebagai bagian dari rencana pengobatan untuk penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Saat berlari, arteri dan jantung menjadi lebih kuat, sehingga mengurangi risiko terkena henti jantung. Lari dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Itu artinya lari dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan!

Kalau kita rutin lari maka berat badan yang berlebih bisa dikurangi karena lari akan membakar lemak dengan cepat. Tubuh akan terus membakar kalori bahkan setelah menyelesaikan sesi lari meskipun kita tidak perlu lari secepat kilat. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa tubuh mendapatkan manfaat bahkan dari olahraga intensitas rendah sekalipun."

"Om, banyak orang memilih olahraga lari karena di manapun dan kapan pun kita bisa melakukannya. Berlari sendirian pun tak masalah. Modalnya cukup sepasang sepatu lari dan kita bisa segera memulai berlari. Jika kita mengikuti komunitas lari, tentu bisa berkenalan dengan banyak teman dan bertukar pikiran seputar aktifitas lari."

"Betul! Memang lari boleh dikatakan sebagai olahraga yang merakyat. Semua kalangan boleh melakukannya. Namun perlu diingat, meski lari adalah oalahraga yang mudah dilakukan namun kita mesti memperhatikan bebarapa hal agar tidak mengalami cedera. Dan yang terpenting, kita dapat berlari dengan menyenangkan dan menyehatkan!"

"Apa saja yang harus diperhatikan, Om?"

"Gunakanlah sepatu yang sesuai. Kaki adalah anggota tubuh yang penting saat berlari. Karena itu, pilih sepatu yang sesuai peruntukannya. Jangan menggunakan sepatu yang bukan didesain untuk berlari, seperti sepatu tenis atau sepatu kasual biasa, agar terhindar dari cedera.

Jangan memilih sepatu karena penampilannya yang menarik. Pilihlah sepatu yang sesuai dengan jenis telapak kaki dan ukuran seharusnya pas. Sepatu dikatakan baik dan nyaman kalau saat dipakai masih menyisakan ruang sebesar satu jari di depan ujung ibu jari kaki."

"Ujung jari-jari kaki saya pernah lecet-lecet setelah lari, Om, ini tentu disebabkan ukuran sepatu yang tidak sesuai. Bicara soal sepatu tentu ada hubungannya dengan pakaian ya, Om? Apakah lari juga perlu memperhatikan pakaian yang kita kenakan?"

"Tepat. Pakaian memang harus nyaman. Ketika berlari, tubuh kita biasanya akan berkeringat. Karena itu, butuh pakaian nyaman yang dapat menyerap keringat. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan tebal. Jenis pakaian tersebut hanya akan menghambat pertukaran panas. Agar aman, gunakan pakaian khusus untuk lari. Sebab, saat lari kulit akan mudah tergesek dengan pakaian. Bahan pakaian yang tidak baik dapat membuat kulit menjadi lecet."

"Kelihatannya sepele tapi tetap harus diperhatikan ya, Om!"

"Ya. Ada satu lagi yang harus dilakukan setelah kita sudah menyiapkan sepatu dan pakaian yang tepat. Jangan lupa pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan harus dilakukan supaya terhindar dari cedera. Jangan sekedar menggerakkan bagian kaki. Bagian tangan, pinggang, dan pundak juga perlu mendapatkan pemanasan. Sebab, saat berlari hampir semua otot pada tubuh bergerak. Jika otot tidak lentur bisa mengakibatkan kram di tengah jalan. Waktu minimal pemanasan dan pendinginan adalah masing-masing 5 menit.

"Kalau soal pemanasan, aku pernah mendapat pengarahan dari guru olahraga. Kalau pendinginan saya kurang memahaminya. Tolong dijelaskan, Om!"

"Setelah lari, kita semestinya tak melewatkan tahap pendinginan. Meluangkan sedikit waktu untuk melakukan peregangan selama beberapa menit ini dinamakan pendinginan. Tujuannya bisa membantu memperkuat otot dan meningkatkan kelenturannya, juga menghindari risiko cedera.

Secara teori, ada beberapa peregangan yang paling umum dilakukan. Nanti kamu tanyakan pada Guru olahragamu saja ya!"

"Ya, Om. Mumpung ingat, apa ada dampaknya antara lari sebelum makan atau lari setelah makan?"

"Begini. Seharusnya kita tidak boleh merasa lapar ataupun kenyang sebelum lari. Berlari setelah makan biasanya menyebabkan nyeri perut. Kita perlu mengingat satu hal: meski perut kita belum terisi makanan, kita tidak akan merasakan nyeri jika berlari selama sekitar 30 menit. Jika berencana lari lebih dari satu jam, maka makanan ringan adalah yang terbaik."

"Pa, Ola mau tanya. Bagaimana caranya agar ketika berlari kita tidak cepat kehabisan napas?"

"Nah, ini pertanyaan bagus. Penyebab kehabisan napas ketika berlari sebenarnya beragam, mulai dari melakukan kesalahan saat berlari, memiliki asma, alergi, dan sebagainya. Agar tidak cepat kehabisan napas saat berlari, kamu bisa melakukan beberapa cara, antara lain;  

1. Melakukan pemanasan yang memadai selama minimal 20 menit dengan berjalan atau jogging dengan kecepatan standar. Pemanasan berfungsi mempersiapkan tubuh sebelum melakukan olahraga yang secara bertahap meningkatkan denyut jantung dan pernapasan. Berkeringat merupakan tanda yang baik bahwa tubuh telah memanas.

2. Mempraktikkan teknik pernapasan yang tepat. Cobalah bernapas dalam-dalam pada posisi diam, mulailah dengan menenangkan diri, tarik napas sepenuhnya, lalu turunkan bahu perlahan sambil menghembuskan napas. Rasakan pergerakan perut, jika perut bergerak naik-turun maka kita telah bernapas dengan benar.

3. Menggabungkan berjalan dan berlari. Beristirahatlah dengan berjalan sejenak saat berlari untuk memulihkan stamina dan mengatur pernapasan. Cobalah berlari selama 5 menit dan berjalan selama 1 menit. Lakukan secara berulang.

4. Berlari dengan kecepatan yang tepat. Untuk mengetahui apakah kecepatan lari telah sesuai, coba berbicara dengan kalimat lengkap, tanpa terengah-engah. Jika tidak dapat melakukannya, maka kita mengurangi kecepatan atau mengambil istirahat dengan berjalan.

Yang perlu diwaspadai, pusing dan mual merupakan gejala umum kekurangan oksigen. Gejala tersebut akan hilang dalam beberapa menit setelah napas kita kembali normal. Jika gejala terus muncul meskipun napas telah pulih, periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut."

"Terima kasih, Pa. Ola kini jadi tahu apa yang mesti diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan olahraga lari!"

"Kami juga berterima kasih, Om. Kami kira olahraga lari cuma sekedar pakai sepatu lalu menggerakkan kaki saja!" kata teman-teman Ola.

"Oya, pada hari Minggu, 29 Oktober 2017 di Lapangan Silang Monas, akan diadakan Mandiri Jakarta Marathon 2017. Perlombaan ini disponsori oleh Bank Mandiri. Kategori yang dilombakan di Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah sebagai berikut: Full Marathon (FM) = 42.195 KM, Half Marathon (HM) = 21.0975 KM, 10 KM, 5 KM, dan Maratoonz (Children's Sprint) = 1 KM. Om sekeluarga akan turut serta, kalian juga bisa mengikutinya. Meski tidak menjadi pemenangnya kita dapat menimba pengalaman dan merasakan semangat kegembiraan dari para atlit ketika berlomba lari. Dan tak lupa, tubuh kita menjadi sehat karena lari!"

Surabaya, 28/10/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun